Lihat ke Halaman Asli

Elegi Surya

Diperbarui: 16 September 2020   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kala terbit dan tenggelam
beludak netra menanti kehadirannya
penuh puja
syukur pun disampaikan tiada tara

namun
saat berada di antara
sengatnya begitu terasa
tak sedikit hujatan menghadapnya

lantas,
apa ia marah?
bermuram durja lalu sendu?

memang,
manusia seenak jidatnya
sarat puji lalu kufur




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline