Lihat ke Halaman Asli

Anita Anggraeni

Mahasiswa Jurusan Akuntansi - Universitas Nusa Putra

Komoditi Ekspor yang Bertahan Saat Pandemi

Diperbarui: 6 Juni 2021   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jkumarretail.com

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi global. Pandemi ini mengakibatkan perdagangan internasional menjadi suram. Banyak negara memberlakukan lockdown  yang mempengaruhi pada kegiatan ekspor dan impor. Di Indonesia sendiri tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan ekonomi sangat tidak stabil. Kondisi dengan negara mitra dagang yang terdampak pandemi membuat ekspor turun.

Dalam keterangan pers update KPCPEN dengan tema “Penanganan COVID-19, Pemulihan Ekonomi Nasional, dan Ketahanan Pangan”, neraca perdagangan Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang baik selama pandemi. Surplus perdagangan Indonesia mengalami kenaikan pada periode Mei-September 2020. Bahkan, ekspor sejumlah komoditas bukan hanya bertahan, tetapi semakin melejit.

Berikut beberapa komoditas yang mampu bertahan disaat pandemi :

1. Logam Mulia

Logam Mulia atau emas menjadi komoditas yang banyak dicari di masa pandemi sepanjang 2020. Logam mulia ini dianggap sebagai wadah investasi yang paling aman. Dan juga, Logam Mulia asal Indonesia mengalami peningkatan perdagangan dengan negara Swiss.

Logam Mulia dengan HS 71 naik sampai 168,8% di bulan Juli 2020 setara US$ 484,2 juta dibanding dengan bulan sebelumnya yaitu US$ 180,1 juta.

Seiring ketidakstabilan perekonomian dunia, para investor akan memutar otak bagaimana mereka berinvestasi pada wilayah yang aman, salah satunya pada emas. Seiring semakin menguatnya kekhawatiran terhadap dampak pandemi,  harga Logam Mulia melonjak tajam pada bulan Juli. Seolah-olah Logam Mulia merupakan pelindung di saat ketidakpastian. Ia akan menjadi penjamin untuk menutup kerugian dari aset-aset lain yang terkikis.

2. Perikanan

Pada semester I 2020, ada kenaikan sebesar 6,9% setara US$ 2,4 miliar dibanding periode yang sama di tahun 2019. Jenis perikanan yang laris yaitu tuna cakalang, udang, rumput laut, sotong dan rajungan. Negara-negara ASEAN dan sekitarnya, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, dan Eropa adalah negara-negara yang menyukai perikanan Indonesia ini.

Dijelaskan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sektor perikanan di Jawa Timur termasuk dalam tiga besar komoditas ekspor. Sektor ini telah bertahan menjadi sektor andalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline