Lihat ke Halaman Asli

Anita

Mahasiswa Magister Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Sebelas Maret

Taraluk, Budaya Selayar

Diperbarui: 8 April 2020   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Taraluk merupakan salah satu budaya selayar yang dilaksanakan pada malam sebelum resepsi pernikahan digelar.

Taraluk dilakukan oleh kedua mempelai dan didampingi oleh dayang2 sebanyak 4 pasangan pria dan wanita yang masih lajang.

Mereka akan didandangi layaknya pengantin, memakai kebayak bagi wanita dan jas untuk lelaki. Mereka memakai kacamata dan perhiasan yang banyak. 

Kemudian mengitari ranjang sebanyak 7 putaran. 

Setelah itu mereka akan duduk diatas ranjang atau bisa juga menggunakan kursi. 

Kemudian, kedua mempelai dan dayang2nya akan diputari dengan sesajian berupa beras dan lilin serta yang lainnya. Sesajian ini telah dipersiapkan oleh orang tua yang mengerti dan paham dengan adat ini. 

Taraluk akan diiringi dengan suara puik2 dan gong. Tapi karena alat ini susah didapatkan. Maka sekarang hanya menggunakan kaset rekaman puik2 dan gong. Lebih praktis. Hehe.

Lagian, tidak ada lagi yang pandai untuk puik2.

Banyak yang menyaksikan taraluk dan akan membandingkan gadis mana yang lebih cantik.

Bahkan yang cantik akan dilirik oleh ibu2 yang akan mempersuntingnya untuk anak lelakinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline