Sampai detik ini, yang ada dihatiku hanyalah dirimu.
Lalu lalang dipikiranku. Meskipun tidak sesering dulu. Tapi, dirimu masih yang menghantui jiwaku.
Apa kabarmu malam itu?
Ketika kamu bilang perbedaan mampu memisahkan. Bagaimana mungkin perbedaan mampu memisahkan jika kita tidak pernah menyatu.
Apakah kau telah menemukan perbedaan diantara kita yang membuat dirimu merasa sangat benar dalam membuat suatu keputusan memilih wanita melayu itu.
Aku sungguh tahu, tiada perbedaan diantara kalian berdua. Hanya ada persamaan yang menghiasi cinta kalian berdua.
Dan aku hanyalah benalu yang berusaha membuat hubungan kalian semakin kalut.
Hadirnya diriku seperti rasa asin di makanan yang manis. Membuat gurih tapi jika terlalu banyak maka rasa manisnya akan terasa tidak menentu.
Aku tak ingin menjadi insan yang menaruh harapan pada yang sudah jelas ada yang memiliki.
Kamu telah dimiliki olehnya, dan dia telah dimiliki olehmu.
Lalu kenapa seakan kamu masih memberi sedikit harapan kepadaku yang telah tersakiti sejak dulu.