Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Efektifitas Pembelajaran Ditengah Fasilitas yang Terbatas

Diperbarui: 6 Maret 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

CIREBON - Tolak ukur keefektifan kegiatan belajar mengajar tentu tak luput dari seberapa optimal suatu lembaga pendidikan dalam menyediakan sarana dan prasarana saat pembelajaran berlangsung. Fasilitas inilah yang kelak menjadi penunjang mutu pendidikan serta pemicu motivasi dan minat belajar pada mahasiswa. 

Tak hanya itu, proses interaksi dosen dengan mahasiswa pun dinilai memiliki pengaruh yang besar terkait penerimaan pemahaman mahasiswa. oleh sebab itu, jika interaksi dan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) terganggu maka hal ini akan dapat mempengaruhi mahasiswa baik dalam proses KBM, penerimaan materi pembelajaran, dan minat belajar itu sendiri.

Dikala mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam ( KPI ) khususnya KPI 4 A sedang melaksanakan KBM (28/2/2024) dalam mata kuliah Teknik Penulisan Berita Feature (TPBF)  yang diampu oleh Dessy Kudhardiyanti. Seperti biasa sebelum masuk ke materi pembelajaran Penanggung Jawab (PJ) mata kuliah TPBF yang terdiri dari dua orang harus telah menyediakan peralatan penting berbasis teknologi untuk menunjang pemaparan materi, salah satunya menggunakan proyektor. 

Namun, sayangnya proyektor dan alat tambahan yang dibutuhkan tak tersedia. Pihak penanggungjawab mata kuliah mengatakan bahwa ada miss komunikasi antar sesama penanggungjawab sebab salah satu PJ yang bertugas membawa alat tambahan tidak dapat hadir dalam kelas Disisi lain, pihak kampus memang hanya menyediakan proyektor dalam jumlah yang terbatas sehingga saat itu mahasiswa KPI 4 A tidak mendapatkan giliran menggunakan proyektor. 

Dikatakan bahwa kurangnya proyektor memang menjadi hal biasa dalam kampus ini. Alhasil, pembelajaran berlangsung hanya bergantung pada smarthphone masing-masing. Dimana hal ini malah memicu hilangnya fokus dan minat mahasiswa saat pembelajaran berlangsung. Saat mahasiswa yang harusnya mendapatkan stimulasi melalui panca indranya guna memaksimalkan proses penyerapan materi dengan cara melihat apa yang ditampilkan dan dapat didengarkan dari proyektor. Namun, yang terjadi malah sebaliknya mahasiswa hanya terpaku pada smartphone guna meninjau dan menelaah materi yang disampaikan. 

Hal ini justru membuat mahasiswa cepat bosan dan materi yang terserap pun tidak maksimal. Apalagi mudahnya mahasiswa teralihkan untuk membuka aplikasi lain diluar materi pembelajaran memperparah keadaan. Salah satunya  platform media sosial, tak jarang mahasiswa yang sudah bosan dengan hanya menatap baris panjang paragraf beralih ke media sosial milik mereka. Karena selain bosan dan sudah berkurangnya minat belajar,dengan anjuran harus membuka smarthphone disaat pembelajaran berlangsung pun menjadi kesempatan mereka untuk melihat-lihat beranda tiktok, saling mengirim pesan, bahkan membaca cerita bergambar serta melakukan hal lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan materi pembelajaran.

Tak hanya itu, kursi yang disediakan dalam kelas pun terkadang ada yang cacat. Entah karena bagian mejanya yang hilang atau pun kursi yang mejanya sudah tak dapat digunakan. Banyaknya jumlah mahasiswa sangat tak sebanding dengan kursi layak pakai  yang disediakan oleh kampus. Akibatnya, mau tak mau sebagian mahasiswa harus mendapatkan kursi yang tidak memiliki meja untuk meresum materi yang ia cerna. Terbatasnya kursi layak pakai membuat sebagian mahasiswa resah lantaran tak sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan. Sehingga hal ini bisa menjadi salah satu dari beberapa penyebab mahasiswa tidak merasakan adanya dukungan atau penunjang efektifitas dalam melaksanakan KBM. 

Berangkat dari hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya fasilitas yang memadai dapat memberikan efek yang cenderung negatif dalam kegiatan KBM. Serta interaksi antar dosen dan mahasiswa pun akan mudah terganggu dikarnakan dampak dari sebelum pembelajaran sudah ditemukan beberapa hambatan. Jelas dengan tidak adanya peningkatan dari fasilitas yang disediakan kampus lambat laun tingkat efisiensi dan efektifitas KBM dalam kampus akan terus menurun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline