Kudus (18/11/21) -- Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya pada aspek pendidikan. Dampak yang dialami pada aspek pendidikan yaitu ditiadakannya pembelajaran secara luring atau tatap muka. Perubahan dalam sistem pembelajaran pada masa pandemi ini menjadi daring atau secara online. Pembelajaran daring ini dinilai kurang efektif karena terdapat beberapa hambatan, seperti diperlukannya kuota internet dan sinyal yang mendukung serta kurang menjangkau pemahaman semua siswa.
Namun, seiring berjalannya waktu, Indonesia mulai beradaptasi dan menyusun program-program untuk memulai kegiatan secara normal. Pemerintah menggalakan program vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga dapat membantu mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas.
Dengan berbagai pertimbangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah mengizinkan sekolah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada 30 Agustus 2021, menyusul adanya sejumlah daerah yang mulai memasuki PPKM level 1,2 dan 3. Adapun tahapan pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan PTM terbatas, yaitu sekolah harus pernah melakukan uji coba atau simulasi PTM terlebih dahulu antara satu sampai dua minggu. Jika hasilnya berjalan baik, maka sekolah dapat melakukan PTM terbatas. Salah satu sekolah yang berhasil menjalankan simulasi PTM yaitu SMPN 1 Jekulo, Kabupaten Kudus.
Senin (8/11/21) -- Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Kudus melakukan program Pemantauan Penerapan Upaya PTM Aman dan Pembuatan Modul Sistem Pemantauan 3M di SMP N 1 Jekulo. Program ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi apakah PTM berjalan aman. Dapat diketahui bahwa fasilitas yang disediakan di SMP N 1 Jekulo dalam mendukung protokol kesehatan sudah sangat lengkap.
Sebelum memasuki sekolah, siswa diwajibkan untuk menyemprotkan hand sanitizer dan mengecek suhu badan. Fasilitas cuci tangan tersedia di depan masing-masing kelas dan terdapat satu botol hand sanitizer di ruang kelas. Para siswa pun sangat mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan menjaga jarak aman. Evaluasi yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah yaitu rutin mengisi botol sabun cuci tangan dan hand sanitizer yang telah habis.
Kamis (18/11/21) -- Sosialisasi kepada siswa mengenai hal apa saja yang wajib diikuti saat PTM berjalan kondusif dan mahasiswa KKN Tematik Undip mengajarkan program yang dimiliki Unicef yaitu memantau dan melaporkan keberjalanan 3M di lingkungan sekitar melalui WhatsApp. Para siswa sangat antusias dan ingin mencoba untuk melaporkan keadaan 3M di lingkungan mereka. Selain itu, guru SMP N 1 Jekulo pun ikut berpartisipasi dalam program Unicef pelaporkan 3M. Ketentuan-ketentuan PTM Aman dan langkah-langkah pemantauan dan pelaporan 3M telah tersedia dalam modul dan poster yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tematik Undip.
Mahasiswa KKN mewawancari salah satu guru SMPN 1 Jekulo, beliau mengatakan dengan diadakannya program yang dijalankan oleh mahasiswa KKN Tematik Undip ini harapannya dapat membantu evaluasi apa saja yang diperlukan pihak sekolah dalam keberjalanan PTM dan seluruh warga sekolah dapat terus konsisten dalam mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, dengan banyaknya pihak yang mengikuti program Unicef pemantauan dan pelaporan 3M ini dapat memberikan data-data akurat mengenai kegiatan 3M sehingga dapat dilakukan evaluasi di tempat-tempat yang belum maksimal dalam menjalankan 3M.
Penulis : Anita Mila Oktafani