Lihat ke Halaman Asli

Bahkan Dosen Pun Copy Paste

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Copy paste, adalah fungsi di atas keyboard komputer yang menandakan berikut, copy adalah suatu perintah untuk menciptakan duplikasi, kemudian paste adalah suatu perintah meletakkan duplikasi yang telah dilakukan pada suatu posisi tertentu yang diinginkan.

Copy paste lazim dilakukan orang sejak internet mulai menjadi wabah. Paling tidak pada saat tahun 2000-an ketika akses internet ke warung internet mulai berharga Rp. 6000/jam. Saya pun pelaku copy paste, dari mulai copy paste JPEG artis yang saya gandrungi saat itu, sampai pada kalimat-kalimat yang saya perlukan untuk mengisi paper ketika mendapat tugas dari dosen.

Sayangnya, copy paste terkadang dimaknai negatif, karena lebih sering dilakukan oleh “pencuri ide” yang malas berpikir, atau “beneran malas” .

Benarkah copy paste itu buruk? Menurut saya tidak. Mengapa? Berikut alasannya, kembali ke penjelasan awal saya, bahwa copy paste adalah tindakan menduplikasi dan meletakkan hasil duplikasi ke tempat yang kita inginkan.

Lihatlah guru, lihatlah dosen. Saya tidak akan melihat perilaku copy paste dalam wujud artikel, power point, atau tulisan di buku, tapi lebih kepada sikap.

Saya, saat ini berprofesi sebagai dosen. Saya, melihat saat ini juga melakukan copy paste, yakni dengan menduplikasi dari apa yang pernah saya dapatkan dari dosen-dosen saya, atau apa yang saya dengar dari orang lain, kemudian meletakkan informasi yang saya dapatkan di ruangan kelas. Kadang-kadang, bahkan tanpa saya sadari ekspresi bahkan body language saya saat mengajar copy paste dari orang-orang yang saya lihat, dan saya anggap pantas untuk ditampilkan di ruangan kelas.

Bagi saya, copy paste bukanlah selalu dimaknai negatif, bisa positif, dan bahkan tanpa sadar sebenarnya bisa termanifestasi dalam beragam bentuk, termasuk dalam sikap sebagaimana contoh saya dalam artikel opini ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline