Lihat ke Halaman Asli

ANITA FITRY LUMBANTORUAN

Mahasiswi Magister Akuntansi Unversitas Mercu Buana 55520120002. Dosen Prof.Dr.Apollo.M.Si.Ak

TB2_Cara Memahami Peraturan Perpajakan Internasional Pendekatan Seni dan Etis_Penggelapan dan Penghindaran Pajak_Prof.Dr.Apollo

Diperbarui: 24 Mei 2022   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Memahami Peraturan Perpajakan Internasional Pendekatan Seni dan Etis/koleksi pribadi

Apa itu seni?

Pertanyaan ini adalah pertanyaan yangs sering sekali ditanyakan setiap orang terutama dengan orang yang karir atau pekerjaannya tidak ada kaitannya dengan bidang seni. Akibat dari ketidaktahuan banyak orang tentang seni, banyak beredar stereotype dikalangan masyarakat. 

Mungkin juga sebagian besar dari kita yang sudah memasuki bangku perkuliahan pada tahun sebelum tahun 1997 dan memilih jurusan seni, baik itu seni murni maupun seni terapan karena merupakan seni yang banyak diminati mahasiswa. 

dan biasanya mahasiswa tersebut akan dilontarkan pertanyaan yang sama dari beberapa orang kurang lebih pertanyaannya "Kamu nanti mau kerja apa, mau jadi apa"? atau keluar statement "Pikirkan masa depan kamu, jangan hanya karena ikut-ikutan teman" 

Pertanyaan dan statement seperti itu kerap kali terlontar karena memang masyarakat umum masih kurang memahami atau karena keterbatasan tentang apa sebenarnya seni pada masa orang-orang tersebut. 

Bahkan banyak orang berfikir bahwa seni itu hanyalah suatu kegiatan atau aktivitas yang tidak ada gunanya sama sekali dan juga tidak mempunyai nilai ekonomis, akibatnya orang yang mempunyai pekerjaan atau karir sebagai seorang seniman tidak akan bisa memperoleh penghasilan yang baik dan tidak akan mampu memenuhi standar hidup yang layak. 

Contoh lainnya adalah akibat dari kurangnya pemahaman banyak orang mengenai seni dapat kita lihat dari kejadian yang dialami oleh para praktisi yang mendesain komunikasi visual, khususnya yang tidak terafiliasi dalam sebuah firma desain yang besar. 

Biasanya para klien yang meminta para praktisi desain untuk mengerjakan suatu proyek dan si praktisi menyebutkan harga desainnya, si klien pasti akan menolak 

karena menurutnya harga tersebut adalah harga yang mahal dan biasanya si klien akan menawar habis-habisan dengan menggunakan biaya produksi dan biaya bahan produksi sebagai standar penentuan harga untuk desain tersebut, hal ini karena si klien sangat kurang paham mengenai seni. 

Si klien tidak memikirkan ide atau buah pikiran yang dihasilkan oleh praktisi, karena suatu ide itu sangat susah didapatkan mungkin bisa berhari-hari untuk mendapatkan ide yang bagus untuk sebuauh desain yang menarik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline