Menikmati Pesona Mandeh, Raja Ampatnya Sumatera Barat
Saat ini, Kawasan Mandeh merupakan salah satu tempat wisata favorit di Sumatera Barat. Hal itulah yang membuat saya tertarik berkunjung ke Kawasan Mandeh, akhir Februari 2022 lalu.
Berawal dari rasa penasaran melihat postingan kawan-kawan di facebook yang memperlihatkan betapa indahnya pemandangan Kawasan Mandeh, saya langsung tertarik pada tawaran seorang sahabat yang tinggal di Padang memberi alternatif dua pilihan tempat wisata yang bisa saya kunjungi bersamanya yaitu Kawasan Mandeh atau tempat wisata di Pariaman. "Kawasan Mandeh," kata saya penuh semangat.
Kami berangkat pukul 10.00 WIB pagi dari Kota Padang. Sebelum sampai ke Kawasan Mandeh, kami makan siang dulu di salah satu rumah makan di Painan. Ada gulai ikan yang enak di rumah makan tersebut. Selesai makan dan salat Zuhur, kami melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 13.00 WIB, kami sampai di Kawasan Mandeh.
Kawasan Mandeh merupakan perpaduan antara bukit dan teluk seluas 18.000 hektare dengan dihiasi pulau-pulau kecil yang berada di bagian tengah teluk. Hal itu menjadikan Kawasan Mandeh ini dikenal sebagai Raja Ampatnya Sumatera Barat.
Terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan. Objek wisata ini dapat ditempuh hanya 2 jam dari Kota Padang menggunakan jalur darat.
Istilah Mandeh sendiri dalam bahasa minang artinya bundo atau bunda atau ibu, sehingga kawasan ini dianggap sebagai induk kepulauan oleh masyarakat dan penduduk setempat.
Pulau- pulau atau objek yang bisa dkunjungi di Kawasan Mandeh yaitu Pulau Setan, Pulai Traju, Pulau Sironjong besar, Pulau Sironjong kecil, Pulau Marak, Pulau / Desa Kapo --kapo, Sungai Nyalo/ Gemuruh yang dikenal dengan air terjunnya.
Salah satu pulau yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan di kawasan Mandeh adalah Pulau Setan. Sebenarnya, nama Pulau Setan ini yang membuat saya paling penasaran ingin melihatnya langsung ke Kawasan Mandeh.