"Malam tahun baru aku dirumah saja tidur" itu kata-kata terakhirmu yang selalu ku ingat.
Yaaa!! dan itu kau benar-benar tidur dengan pulasnya untuk selama-lamanya dan pergi meninggalkanku tanpa memberi pesan apaun. Aku anggap kau jahat benar-benara jahat tapi aku tak boleh menyalahkannya karena takdir memang sulit untuk ku cegah dan ku rubah hanya Yang Maha Kuasa yang berhak-Nya.
Sudah 3 tahun lamanya kau meninggalkan aku. Tak adalagi sosok seperti dirimu yang selalu membuat ku tertawa,menghiburku, kadang kita sering bertegkar tapi pertengkaran itu bisa kau atasi dengan lelucon mu yang selalu membuatku tertawa. hmmmm miss u :)
Andai takdir bisa ku rubah, mungkin saat ini aku masih bersamamu tertawa bersama... senangnya memiliki dirimu meskipun hanya 1 bulan hubungan kita terasa begitu indah. Kamu gak pernah buat aku marah. Kamu selalu ada buat aku. Kepergiannmu tepat sekali hari jadi kita 1 bulan. Saat kamu diruang ICU aku hanya bisa menatapmu dan berbicara lewat hati ke hati. Aku tak berani untuk meneteskan air mata, karena aku takut kamu malah sedih. Aku yakin kamu selalu disampingku dan menatapku dengan senyuman manismu :).
Saat detik-detik terakhir maafkan aku tak ada disampingmu dan maafkan aku menteskan air mata terlalu banyak. Aku sungguh tak sanggup menahan air mata yang selalu menetes dipipiku sampai aku terjatuh dan tak berdaya untuk menopang badanku sendiri. Maafkan aku....
Aku belum sempat kerumahmu. Tapi aku selalu mendoakanmu disetiap sujudku dan itu tak pernah tertinggal. Aku ingin sekali bertemu denganmu melihat senyumu tapi aku hanya bisa melihat lewat mimpi itu pun tidak sering.
Cahaya petunjukku.... lindungi dia dan berilah dia tempat terindah semoga aku bisa bertemu dengan dia suatu saat nanti :))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H