Sebuah proses pembelajaran memerlukan strategi, agar pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
Seiring dengan perkembangan jaman, proses pembelajaran yang diharapkan pada masa kini adalah proses pembelajaran PAIKEM (pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.)
Pembelajaran aktif ditunjukan dengan adanya rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa terhadap hal yang dipelajari, pembelajaran Inovatif membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan dalam proses pembelajaran, pembelajaran kreatif lebih menekankan pada kemampuan kreatifitas siswa baik kemampuan imajinasi maupun daya cipta, pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan yang diharapkan, dan pembelajaran yang menyenangkan adalah suasana pembelajaran yang penuh keceriaanserta tidak membosankan.
Tidak mudah menciptakan proses pembelajaran PAIKEM, tetapi juga tidak sulit jika ada kemauan dari guru untuk melaksanakannya. Berlangsungnya pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada tembok kelas. Pembelajaran melalui pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan.
Itulah garis besar pengertian dan strategi pembelajaran PAIKEM yang kubaca dari beberapa sumber. Proses pembelajaran yang selalu ingin kuberikan pada siswa-siswaku di sekolah. Pengalaman menjadi guru di sekolah dasar dari kelas yang satu ke kelas yang lain, memberikan pengalaman yang sangat berarti untuk direfleksikan. Kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran kurasakan dan selalu kuniatkan untuk lebih ditingkatkan lagi supaya hasilnya lebih baik di tahun-tahun berikutnya. Impianku, walaupun sekolah di pedesaan jauh dari keramaian kota, tapi kuingin siswaku memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas sebagai bekal untuk tahapan pendidikan selanjutnya.
Beberapa metode, model, strategi ataupun pendekatan pembelajaran, kucoba satu persatu untuk menciptakan proses PAIKEM yang memungkinkan untuk dilaksnakan disekolahku yang berada di lingkungan pedesaan, mencoba menyasuaikan karakteristik siswa dengan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Allhamdulillah, dari beberapa inovasi dalam proses pembelajaran telah memberikan suasan lain dalam aktifitas belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran yang telah dilaksanakan dikelasku adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar sekolah sebagai sumber belajar dan juga sebagai medianya, karena sangat terasa hasilnya, maka ingin kubagikan pengalaman itu sebagai motivasi untuk rekan-rekan guru yang lain untuk tidak terjebak belajar terus menerus di dalam ruangan kelas sehingga pengalaman belajar siswa cenderung monoton.
Sekolah tempatku mengabdi selama 14 tahun ini adalah SDN Banjarsari, beralamat di Jl. Munjul Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Lingkungan sekitar sekolahku dikelilingi sawah dan kebun milik penduduk sekitar sekolah, ataupun milik orang dari Jakarta yang digarap oleh penduduk sekitar sekolah. Kebun-kebun bunga berderet indah di jalan menuju sekolah selain rumah-rumah penduduk. Gunung Gede dan Gunung Pangrango pun terlihat sangat jelas jika suasana sedang cerah. Asri dan sejuk, itulah kesan yang kurasakan jika berada di sekitar sekolah. Maka kucoba memanfaatkan keindahan dan keasrian lingkungan alam sekitar sekolah dengan segala kekayaan alamnya untuk mencoba menciptkan PAIKEM yang telah kupelajari, tentunya dengan menyesuaikan mata pelajaran dan materi yang sesuai.
Banyak hal positif dirasakan baik oleh siswa maupun guru ketika belajar langsung di lingkungan sekitar sekolah, sebagai contoh ketika pembelajaran IPA materi Ciri Khusus Makhluk Hidup, dengan mudah siswa dapat mempelajari berbagai ciri tumbuhan yang berada di sekitar sawah dan kebun sekitar sekolah, jenis-jenis tumbuhan yang beragam dapat dipelajari siswa, tidak terbatas pada jenis-jenis tumbuhan yang dipelajari di buku sumber. Siswa pun lebih aktif dalam bertanya jawab, karena banyak hal ingin mereka ketahui dari ciri-ciri berbagai tumbuhan yang mereka temui.
Kejenuhan belajar dalam kelas dapat dihindari, guru memiliki kesempatan untuk menggali keluasan materi pembelajaran dari hal-hal yang ditemui selama proses pembelajaran di lingkungan sekitar sekolah. Ketika kembali ke kelas dan dilakukan proses tanya jawab mereka dengan cepat menjawabnya, sebagai indikator bahwa mereka telah memahami materi yang dipelajarinya, karena sesuatu yang mereka alami akan lebih mudah untuk diingat, atau diungkapkan kembali, akan sangat berbeda dengan pengetahuan yang mereka dapatkan dari informasi yang dijelasakan guru walau menggunakan aneka ragam media pembelajaran.
Dalam materi yang lain, tentang bagian-bagian bunga, dengan mudah kami dapat mengumpulkan berbagai jenis bunga, sangat menarik bagi siswa mempelajari bunga yang beraneka ragam, tidak terbatas bunga-bunga yang terdapat dalam buku sumber. Mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak terlepas dari kebutuhan sumber belajar dari lingkungan sekitar sekolahku, ketika materi puisi, selain memahami secara teori apa itu puisi, mengerti makna yang terkandung dalam sebuah puisi, bagimana membaca puisi yang baik, siswa pun diharapkan dapat membuat puisi karyanya sendiri.