Film Indonesia KKN di Desa Penari sempat menjadi trending karena dibuat berdasarkan kisah yang juga viral di dunia maya. Awalnya saya kurang tertarik karena beberapa alasan. Satu, karena saya sudah tahu ceritanya. Dua, karena kemudian film itu justru terkenal dengan adegan senonoh tokoh Ayu dan Bima.
Tapi kemudian saya menemukan judulnya di saluran langganan saya. Dan setelah menontonnya saya angkat tangan. Film ini keren banget!
Berikut beberapa alasan film horor ini nggak boleh dilewatkan.
1. Lokasi dan setting yang realistis
Yang pertama kali menejutkan saya adalah pemilihan lokasi syuting yang KKN banget. Jalan menuju desa, pohon-pohon, jalan setapak, ladang jagung, bahkan rumah penduduk sangat mirip dengan lokasi standar KKN mahasiswa.
Lokasi dan propertinya sederhana, namun realistis dan tidak dilebih-lebihkan. Sungguh satu poin plus yang patut dipuji dalam film ini.
Namun ditengah kesederhanaan itu, penonton sesekali dimanjakan dengan pemandangan eksotis seperti tepian sungai berbatu saat tokoh Nur masuk ke daerah terlarang untuk mencari Bima. Serta saat para mahasiswa KKN pertama kali mbonceng motor untuk masuk ke desa. Sebuah pemandangan khas desa pegunungan yang sulit dijangkau penduduk kota.
2. Backsound serasa The Conjuring
Alasan kedua yang menarik perhatian saya adalah backsound film ini yang ala-ala film horor karya James Wan, Insidious dan The Conjuring series. Backsound ini membuat film KKN di Desa Penari terasa mewah.
3. Adegan horor tipis-tipis justru membuatnya semakin menarik
Terakhir melihat horor Indonesia saya dibuat sangat takut dengan adegan hantunya. Pada film KKN di Desa Penari ini adegan horornya membuat deg-degan disepanjang film tapi tidak membuat trauma.