Lihat ke Halaman Asli

Anita Hadi Saputri

Seorang ibu | Freelancer

Review House of The Dragon, Obat Rindu Penggemar Game of Throne

Diperbarui: 10 Oktober 2022   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari HBO

Halo penggemar film!

Pernah nggak kalian merasa hampa setelah sebuah serial yang menarik berakhir? Bukannya lebay ya, tapi para pecinta film pasti pernah mengalaminya.

Saya masih ingat ketika serial Game of Throne berakhir. Proses mencari ganti serial ataupun film lain yang sama menariknya seperti kisah para warga Westeros itu rasanya sulit sekali.

Meskipun akhirnya ketemu satu dua judul, tetap saja tidak bisa menggantikan tempat Jon Snow, Daenerys, Arya Stark dan Tyrion di hati saya. Lebay!hahaha

Namun tahun ini rindu itu terbayarkan dengan hadirnya House of The Dragon yang telah mencapai episode tujuh.

Sejauh ini House of The Dragon memiliki "rasa" yang hampir sama dengan Game of Throne.

Intrik politik, adegan-adegan yang unpredictable cukup memuaskan sebagian besar penggemarnya.

Alkisah

House of The Dragon mengambil latar 172 tahun sebelum kelahiran Daenerys Targaryen. Kisah ini merupakan kisah yang menginspirasi Daenerys dan sering ia ungkapkan sebagai impiannya.

Pada awal cerita Raja Viserys hanya memiliki satu penerus, yaitu putrinya Rhaenyra. Anaknya yang lain tidak sempat lahir atau meninggal sesaat setelah dilahirkan. Pada persalinan terakhirnya ratu Aema pun meninggal dunia.

Demi mengamankan kekuasaan agar tidak jatuh ke tangan adiknya, Daemon, raja Viserys menobatkan putrinya Rhaenyra sebagai penerus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline