Lihat ke Halaman Asli

Anita Pertiwi

Seorang pelajar

Badut-badut Kesepian

Diperbarui: 7 Oktober 2021   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berteman dengan riuh, lampu merah dan sampah

Tatkala hijau berganti merah, kau menepi

Amarah memenuhi, netra cokelat itu penuh api

Aku beraksi

Penghibur tak pernah meminta libur,

Uang bukan tujuan tuk melacur

Terkadang lebih sesak ditusuk sepi

Ketimbang diseruduk sapi

Tak apa bila kau tak mengerti,

Toh senyummu bersemi

Ketika hijau itu kembali

dan merah mati, maka akulah

Badut badut kesepian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline