Lihat ke Halaman Asli

Kampung Lidah Buaya, Masihkah Terawat?

Diperbarui: 7 April 2020   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Ditengah padatnya penduduk kota, diantara puluhan bahkan ratusan perumahan yang berdiri. Tak membuat warga gang teladan kehilangan semangat kreatifitas dalam membuat kampung tematik yang unik dan ramah lingkungan.

Nama populer dari kampung tematik tersebut adalah Kampung Lidah Buaya. Yang berlokasi di gang teladan II, Desa Sukajadi, Kec.Karawaci. Kampung Lidah Buaya (KLB) menjadi salah satu program kampung tematik yang digencarkan oleh pemerintah kota Tangerang dengan maksud mengkampanyekan gerakan hidup sehat kepada masyarakat Tangerang.

Saat sampai di kampung tematik ini kita akan disambut oleh gapura  bewarna hijau pudar dengan berbagai macam tulisan, salah satunya "manfaat lidah buaya untuk kesehatan". Di tempat ini tidak ada lahan parkir khusus, contohnya seperti dimanapun ada lahan kosong disana bisa dijadikan lahan parkir. Dan parkir pun tidak dipungut biaya, gratis.

Tumbuhan lidah buaya yang ditanam di kampung tematik tersebut tumbuh subur dengan jumlah yang terbilang cukup banyak. Tak hanya lidah buaya, beberapa jenis bunga dan kaktus juga ikut ditanam disekitar lokasi tersebut agar mempercantik dan enak dilihat bagi siapapun yang sedang berkunjung atau hanya sekedar lewat.

Kampung yang berada persis di belakang RS.Sari Asih Kec.Karawaci, kali ini terlihat lebih kumuh bila dibandingkan dengan foto-foto yang tersebar di internet maupun sosial media. Dilihat dari banyaknya jemuran beberapa oknum masyarakat setempat yang bergantung diatas pot tanaman lidah buaya.

Tak hanya itu, beberapa pot yang ditanami lidah buaya pun ada yang disatukan dengan kandang ayam, adapula monyet peliharaan yang dirantai pada salah satu pohon besar disana dan dengan ayunan dari ban bekas disebelahnya.

Sari (20), salah satu masyarakat yang sedang berada di kampung tematik tersebut menuturkan "pas nyari di internet keliatanya bagus, mungkin karena sepi pengunjung kali ya kampungnya jadi keliatan gak keurus".

Salah satu faktor penghambat kampung lidah buaya ini disebabkan oleh tidak adanya pengunjung dan kurangnya kepedulian masyarakat sekitar akan menjaga lingkungan yang telah mereka ubah menjadi lebih baik dan unik ini.

Adanya harapan agar kampung tematik lidah buaya yang berada di gang teladan II, lebih terawat kembali baik perihal tanaman-tanaman yang ada dan lingkungannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline