Lihat ke Halaman Asli

Anisya Nurdania Pramesti

Undergraduates Student at Universitas Negeri Malang

Tim Pengabdian Masyarakat FK UM Melakukan Penyuluhan Stunting pada Ibu Muda Guna Mencegah Stunting pada Anak di Desa Sumberbrantas Bumiaji, Kota Batu

Diperbarui: 9 Juli 2024   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupa gizi dalam waktu lama pada amsa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang merupakan masa kritis, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Di Indonesia, kejadian stunting pada balita masih cukup tinggi.

Untuk memberikan informasi yang tepat bagi para orangtua khususnya para ibu yang memiliki anak usia balita, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran serta mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) memberikan penyuluhan terkait stunting kepada ibu-ibu muda sebagai Upaya pencegahan stunting pada anak yang berlangsung pada hari Sabtu, 25 Mei 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sumberbrantas, Kota Batu.

sumber: tim pengabdian FK UM

Kegiatan pengabdian masyarakat ini beranggotakan dua dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang yaitu dr. Karina Nilasari, Sp.PK. dan dr. Rokhmatul Asiyah, M.Biomed dengan mahasiswa program studi kedokteran antara lain Putri Kusuma Cahyaning Gusti Rohmatillah Asfandi dan Fannia Yosa Bakhtiar serta dua mahasiswa lainnya dari program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat antara lain Anisya Nurdania Pramesti dan Astri Rahima Fatimatuz Zahra. 

sumber: tim pengabdian FK UM

dr. Karina Nilasari, Sp.PK. selaku ketua pengabdian Masyarakat tidak hanya menjelaskan apa itu stunting tetapi juga menejelaskan bagaimana dampak, ciri-ciri, penyebab, gejala serta cara pencegahan dari stunting yang perlu diwaspadai oleh Masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki anak usia balita.

"Penyebab anak stunting dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor genetik, faktor ibu, status gizi, pengetahuan gizi ibu, asi eksklusif, MP-ASI, kebersihan lingkungan, faktor Pendidikan, faktor social ekonomi, faktor lingkungan, dampaknya juga dapat mempengaruhi psikis hingga perkembangan otak juga kecerdasan anak" katanya dalam siaran pers, Sabtu (25/05/2024).

sumber: tim pengabdian FK UM

Tidak sebatas pengetahuan mengenai stunting beserta dampak, ciri-ciri, penyebab, gejala serta cara pencegahan, tetapi juga bagaimana gizi seimbang yang perlu dipenuhi dan diperhatikan untuk setiap perkembangan anak, kondisi ibu, dan berbagai usia yang disampaikan oleh dr. Rokhmatul Asiyah, M.Biomed ketika penyuluhan.

"pemenuhan gizi seimbang tidak hanya untuk bayi baru lahir saja tetapi juga perlu diperhatikan gizi seimbang bagi ibu hamil dan ibu menyusui serta setiap tumbuh kembang bayi mulai dari usia 0-6 bulan, bayi 6-24 bulan, anak usia 2-5 tahun, anak usia 6-9 tahun, anak usia 10-19 tahun, dewasa hingga usia lanjut karena dari berbagai usia yang telah disebutkan sebelumnya memiliki pemenuhan gizi yang berbeda-beda" ujarnya.

sumber: tim pengabdian FK UM

Selain menjelaskan mengenai stunting, dari tim pengabdian Universitas Negeri Malang juga memberi edukasi kepada peserta (ibu dan anak) untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan yang harus dimulai dari diri sendiri dengan mencuci tangan 6 langkah menurut WHO yang baik dan benar menggunakan sabun berupa nyanyian agar mudah diingat oleh peserta yang mengikutinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline