Lihat ke Halaman Asli

anisya abdillah

Mahasiwi Universitas Diponegoro Lokasi D4

Pesan untuk Rijal Kobar, Cara kekerasan Ketika Cara Berfikir Terbalik

Diperbarui: 10 Maret 2023   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara kekerasan yang dugaan dilakukan oleh Rijal Kobar Ketua PMI Jakarta Utara terhadap anggota Karang Taruna DKI Jakarta yang juga kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama(IPNU)  untuk menyelesaikan masalah bisa jadi karena mencontoh arogansi di rumah dan lingkungan. Pendidikan Rijal Kobar harus membekali  kecakapan sosial dan emosi namun ini tidak malah menggunakan kekerasan.

Lagi-lagi kekerasan terjadi usai kasus Mario Dandy Satrio terhadap David Ozora,kini muncul lagi berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/231/2023/SPKT/POLRES METRO JAKUT/POLDA METRO JAYA.

Banyak kawan-kawan Rijal Kobar bercerita tentang sikap temperamental ya,dan menyayangkan tindakan main hakim sendiri.

"Sekali lagi kalau seorang pemimpin itu harus bersikap merangkul bukan memukul,"ucap Dadung Hariseyo kawan lama dari Rijal Kobar.

Para kyai di Jakarta Utara seperti Kyai Miftahul Fallah meminta sikap Rijal Kobar berubah untuk kebaikan."Seorang pemimpin apalagi Ketua PMI Jakarta Utara yang berjibaku menyelamatkan dan menolong seharusnya memiliki jiwa kasih sayang kepada semua orang,jika ada masalah sebaiknya dibicarakan jangan mentang-mentang langsung pukul,"ucap Kyai Miftah.

Abdurachman sendiri memang dikenal aktif serta menyuarakan keterwakilan anak muda serta masyarakat di kawasan Sungai Bambu, Jakarta Utara untuk meminta pekerjaan para pemuda pengangguran di wilayahnya.

Namun aksi demo damai ini dianggap sinis bahkan adanya penyebaran meme tentang tukang palak membuat Abdurachman klarifikasi ke salah satu anggota PMI Jakarta Utara.

Namun bukannya diberi kopi kepada yuniornya ini malah bogem mentah dilayangkan Rijal Kobar kepada Abdurachman secara bertubi-tubi.

Abdurachman tak melawan hanya diam dan disaksikan sejumlah pengurus PMI Jakarta Utara dan lainnya.

Lagi-lagi kasus kekerasan ini harusnya tidak boleh terjadi,jika mulut sudah terkunci dan tertutup dan akal sudah hilang hanya datang emosi yang akan membuat Rijal Kobar menyesali belakangan hari.

Rasa sesal ini belum menghampiri diri Rijal Kobar yang dahulu Juni tahun 2017 pernah divonis terkait ujaran kebencian oleh PN Jakarta Selatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline