Lihat ke Halaman Asli

Orator Penyerang Rasul, Tawanan yang Dibebaskan hingga Menjadi Syuhada

Diperbarui: 3 Mei 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi pribadi | Canva

Isi hati siapa yang tahu?. Bisa jadi hari ini keras membatu, esok lembut bagaikan sutra. Hanya Allah yang mampu membolak-balikan hati manusia. Bukan tugas manusia melakukan justifikasi hidup seseorang. Tampilan luar belum tentu mencerminkan jiwa dan hatinya, begitupun sebaliknya.

Kaum Quraisy seringkali menuduh Rasulullah sebagai tukang sihir. Pasalnya banyak dari kaum Quraisy ketika sudah berdiskusi dan berbicara dengan rasul hatinya berubah menjadi lembut dan akhirnya menerima hingga beralih memeluk agama Islam.

Kisah yang satu ini menceritakan seorang sahabat dari tawanan menjadi syuhada. Dulu ia seorang orator Quraisy, namun setelah mengenal dan mendengarkan perkataan Rasul kini menjadi orator Islam yang takut kepada Allah. Dulu ia seorang Musyrik tulen kini menjadi muslim yang taat. Dia bernama Suhail bin Amr.

Suhail bin Amr ketika menjadi orator quraisy sering mengeluarkan kata-kata yang tidak layak terhadap kaum Muslimin, bahkan perkataannya menyerang Rasulullah. Suatu hari ketika Suhail bin Amr menjadi tawanan kaum Muslimin setelah perang Badar, Umar bin Khatab mendekati Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam dan berkata,

"Wahai Rasulullah, biarkan aku mencabut kedua gigi depan Suhail bin Amr agar ia tak lagi menjadi orator yang menyerangmu!"

Rasulullah yang mulia menjawab,

"Jangan wahai Umar, Aku tidak akan menghukum berat terhadap siapa pun hingga Allah memberikan hukuman berat terhadapku meskipun aku adalah seorang nabi."

Selanjutnya, beliau mendekati Umar dan bersabda, "Wahai Umar, mungkin nanti Suhail akan memiliki peran yang menyenangkan bagimu!"

Ternyata perkiraan Rasul benar, Suhail bertaubat dan menjadi orator muslim yang sungguh mengagumkan. Suhail sering menangis karena takut kepada Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline