Lihat ke Halaman Asli

anis sentus keasyah

mahasiswa STFT Widiya Sasana

Matahari

Diperbarui: 2 September 2022   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika pagi merekah

Aku pun mulai melangkah

Tidak ada yang menunggu

Kedatanganku di pagi yang indah itu

Aku hanya diam termangu-mangu

Manatap nasibku yang begitu layu

Meski begitu, aku tidak menghiraukan hal itu

Yang terpenting bagiku adalah kebahagiaanmu

Aku selalu berusaha melahirkan senyuman di pipimu

Tetapi aku tidak berdaya ketika mendung menelanku

 Saat itu, di dalam relung hatiku, aku hanya bisa berdoa

Tuhan lahirkanlah senyuman di pipimu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline