Lihat ke Halaman Asli

Kolaborasi Pemerintah dan JNE Mendukung UMKM Lokal di Bogor

Diperbarui: 21 November 2018   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopiwriting bersama JNE

Pernah ngga melakukan pengiriman barang ke seseorang yang di luar kota dengan jasa kurir ekspedisi? Pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata JNE. Saya pernah melakukan pengiriman barang ke teman saya di Tangerang Selatan menggunakan jasa kurir JNE. 

JNE berdiri pada tahun 1990. Sudah 28 tahun, jasa JNE dipercaya oleh masyarakat Indonesia.  Pada tahun 2014, JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimasi Mobile Applications, serta membangun 250 kantor operasional juga memperluas jaringan hingga lebih dari 6000 outlet di Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015.

UMKM memiliki peranan sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Seperti halnya di Kota Bogor, potensi UMKM besar dan semakin berkembang seiring waktu. Tercatat ada sekitar 23.000 UMKM di Bogor.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap perkembangan UMKM lokal di Bogor, sebagai perusahaan jasa kurir ekspres dan logistik yang telah menjalankan bisnis selama 28 tahun di Indonesia. 

Saya dan rekan kompasianer menghadiri event Kopiwriting dengan tema "Belanja Online di Sosial Media atau E-Commerce" yang digelar di Salak Tower Hotel, Bogor pada hari Rabu (14/11/2018). Dalam event ini, turut pula hadir  Eri Palgunadi selaku  Vice President of Marketing JNE, Mohammad Rosihan selaku Tenaga Ahli Senior Perdagangan Sekretariat Roadmap E-Commerce Kemenko Bidang Perekonomian RI dan Sandra Alfina selaku Co-Founder Sunkrisps sebagai narasumber. 

Mohammad Rosihan mengatakan Roadmap E-Commerce menargetkan berkembang pesat  pada tahun 2020 mencapai  sekitar 130 miliar dolar. Permasalahan yang dihadapi bagaimana pelaku e-commerce maupun produknya berasal dari Negara Indonesia. Tujuan akhir adalah meningkatkan UKM Lokal, dan daya saing produk lokal untuk bisa berjaya di pasar kita sendiri. 

Sistem perdagangan berbasis elektronik sangat berpotensi menjadi salah satu penggerak roda perekonomian nasional. Melihat potensi ini, pemerintah menganggap perlu mendorong percepatan dan pengembangan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik

UMKM sudah mulai memasuki ranah online sebagai salah satu strategi pemasaran produknya masing-masing seiring pertumbuhan internet di Indonesia. Beragam pilihan platform semakin bertambah sebagai pilihan bagi UMKM untuk bisa memasarkan produknya.  Mulai dari media sosial, e-commerce, hingga marketplace. 

Salah satu UMKM yang berkembang dengan memanfaatkan media online untuk pemasaran di Kota Bogor yaitu Sunskrisps. Sandra Alfina turut berbagi pengalaman seputar pemasaran produk melalui online yang dijalankan. 

Sunkrisps merupakan produsen makanan sehat berupa sayuran yang diolah menjadi makanan siap santap berbentuk snack dan taburan seperti abon berdiri sejak tahun 2015. Sebelum adanya marketplace, Sunkrisps memasarkan produk melalui instagram, kemudian melalui reseller. Ternyata Reseller Sunkrisps banyak menjual ke marketplace. Sunkrisps pun juga menjual produk ke marketplace. 

Sandra mengatakan bahwa bisnis melalui online memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan dengan offline. Sandra memaparkan budgeting pemasaran juga merupakan salah satu tantangan bagi dirinya karena prinsip pemasaran brand dan produk tidak langsung dituai secara instan,  dan setiap costumer memiliki perjalanan yang berbeda-beda untuk membeli suatu produk. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline