Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Peralihan Obat Kimia ke Obat Herbal

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Berbagai gerai fast food atau restoran cepat saji menawarkan ayam goreng, nugget, burger, sosis, atau bakso. Dan makanan tersebut telah menjadi makanan yang disukai anak-anak bahkan orang dewasa. Rasa gurih dari makanan tersebut membuat kita senang untuk menyantapnya. Tidak heran jika di mall, restoran yang menjual makanan ini ramai dikunjungi.

Sayangnya, makanan tersebut bukanlah makanan sehat. Kandungan lemak yang membuat seseorang menderita kolesterol tinggi dan obesitas, bahan tambahan yang dapat merusak tubuh, serta sangat sedikitnya serat adalah beberapa hal yang membuat makanan ini tidak dianjurkan untuk kesehatan.

Makanan sehat merupakan apa yang dimakan sesuai kapasitas dengan tambahan buah. Jika sudah ada buah sebebnarnya tidak perlu adanya vitamin. Itu pun sudah cukup. dr. Maya Tika Sari mengatakan, fast food sebenarnya memang tidak baik itu hanya tuntutan trend saja. Makanan cepat saji pun ada seperti salad, bubur yang memang dengan bahan-bahan organik, tidak hanya sehat saja juga enak dan tidak ketinggalan zaman.

dr. Maya Tika Sari menambahkan, nasi putih saja pun sudah sehat, namun memang beras merah yang lebih banyak manfaatnya. Maka dianjurkan orang yang sedang diet bagus mengkonsumsinya. Beras merah itu kadar glukosanya rendah dan karbohidratnya sangat tinggi.

Cara hidup sehat yang baik itu sebenarnya seimbang antara yang dimakan, kegiatan atau aktivitasnya, dan olahraga cukup. seimbang antara yang masuk dan yang dikeluarkan. Memang saat ini lagi digalak-galakkan lebih ke herbal. Dalam dunia kedokteran saja juga seperti itu. Herbal memang lebih bagus, karena prosesnya lebih tahu. Seperti makanan-makanan dalam kemasan saja tetap ada bahan kimianya. Bahan organik mencegah adanya insektisida dengan menggunakan bahan pengawet. Jika dikonsumsi terlalu sering akibatnya tidak baik. Memang tidak berpengaruh secara cepat, tetapi pasti selalu mengendap di dalam tubuh sehingga mudah merusak organ tubuh manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline