Malam, petang
Ya, pulanglah ke kandang
Dalam jerami-jerami yang jauh dari nyaman
Kalau-kalau kamu sedang tak beruntung,
Bermanjalah dengan beberapa yang terasa ratusan ujung,
menusuk sikumu
Payah betul
Gembala rebahan di kandang,
ternak terbaring di ranjang
-
Pagi, sayang
Kuncup tulip bermekaran di buku gambarku
Dua pertiga halamannya masih kosong
Antara rambut basah dan baterai ponsel terisi setengah,
aku bergumam
Sudah sarapan?
Kopi seduh murahan tumpah begitu mudah,
di atas prakarya yang dibuat susah payah
-
Kau tahu sayang,
aku tidak baik-baik amat
Masalah serapah tak ragu aku keluarkan
Masalah jodoh masa bodoh
Kalau punya badan tidak seperti gagang sapu kenapa?
Kalau punya wajah tidak terpahat sempurna kenapa?
Kalau aku cinta aku sendiri macam ini lalu apa masalahnya
-
Manakala kamu bertemu perempuan,
yang menghardikmu dengan sebait puisi di awal kenal
Mengirim rindu-rindu masam dalam keranjang
Yang bahkan semakin kamu baca semakin linglung dibuatnya
Maka jangan racuni ia dengan kata,
manis selamanya lalu lupa
Suatu saat nanti kamu pasti dibunuhnya lewat cerita
-
Gambar: dokumen pribadi
A. Anindita
10/12/2014
Selamat duapuluh Anindita sayang