Lihat ke Halaman Asli

Niatnya Pergi Ikut Lomba, Pulangnya Dapat Orangtua Kedua

Diperbarui: 7 Juli 2020   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana di Bandara Depati Amir, Bangka Belitung (dok. pribadi)

Cahaya mentari begitu terik kala itu. Panasnya siang hari membuatku lekas ingin rehat dari aktivitas di kampus. Tak kusangka, hari itu aku dituntun Allah untuk mengalami rentetan peristiwa indah sesuai skenario-Nya.
***

Aku adalah mahasiswi di Universitas Negeri Yogyakarta. Setiap hari aku berangkat kuliah mengendarai sepeda motor kesayanganku. Aku bersyukur mengalami kecukupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Setiap aku pulang ke kampung halaman, Gunungkidul, orangtua selalu memberiku uang saku yang cukup. Meski begitu, aku berusaha untuk tetap berhemat agar aku dapat menabung.

Saat menduduki semester tiga, aku memiliki mimpi untuk ikut lomba karya tulis ilmiah. Aku coba mendaftar lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Universitas Bangka Belitung.

Aku merasa terlalu nekat karena sebelumnya aku belum pernah pergi jauh tanpa orangtua, terlebih keluar Pulau Jawa. Jadi, saat itu aku hanya bermodalkan coba-coba saja.

Akhirnya, aku berhasil mendapatkan undangan untuk berangkat ke Universitas Bangka Belitung. Sungguh senang rasanya. Namun, ada hal yang mengganggu pikiranku waktu itu, yaitu masalah biaya. 

Dari pihak penyelenggara lomba tidak menanggung biaya akomodasi apapun. Aku sungkan untuk meminta biaya ke orangtua karena pasti uang yang dibutuhkan tak sedikit.

Aku mencoba mengajukan proposal permohonan dana ke fakultasku. Proses yang panjang sangat menguji kesabaranku. Terlebih diriku yang sebenarnya belum mendapatkan 100% restu orangtua untuk pergi ke Bangka jika harus mengeluarkan biaya sendiri. Harapanku satu-satunya yaitu fakultas menyokong biaya yang aku butuhkan.

Tepat tanggal 15 November 2018 fakultasku akhirnya memberiku dana untuk berangkat ke Bangka. Qodarullah dana yang cair hanya cukup menutup biaya transportasi keberangkatan. 

Untuk sisanya aku harus merelakan beasiswaku agar menutupi kekurangan. Aku juga meyakinkan orangtua dan keluarga agar merestuiku untuk berangkat ke Bangka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline