Lihat ke Halaman Asli

khaerul umam

frelencerr

Jejak Hati Menuju Ilahi

Diperbarui: 4 Juni 2024   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


**Jejak Hati Menuju Ilahi**

Di sepertiga malam, kudengar panggilan,
Suara yang lembut, menggetarkan keheningan,
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Kududuk dalam sujud, jiwa tergetar.

Bersama tasbih yang mengalun lembut,
Kupetik makna setiap butir dzikir yang terucap,
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar,
Dalam setiap lafaz, kurasakan hadir-Mu yang akbar.

Duhai Rabb, pemilik alam semesta,
Dalam keterbatasanku, kupanjatkan doa,
Memohon ampunan atas khilaf dan dosa,
Bimbinglah langkahku, jauhkan dari nestapa.

Tatkala siang berselimut surya,
Kulihat tanda kebesaran-Mu nyata,
Gunung, lautan, dan hamparan langit biru,
Menyaksikan kuasa-Mu yang tiada banding.

Di setiap helaan nafas dan degup jantung,
Nama-Mu kusebut dalam syukur yang mendalam,
Setiap nikmat yang Kau limpahkan,
Kujadikan bekal dalam perjalanan iman.

Ya Rahman, Ya Rahim, yang Maha Pengasih,
Dalam cinta-Mu, kutemukan kedamaian abadi,
Setiap detik hidupku, hanya untuk-Mu,
Menggapai ridha-Mu, tujuan akhir yang kudamba.

Hidup adalah perjalanan mencari cahaya,
Di jalan-Mu, kutemukan makna sejati,
Dengan iman yang kokoh dan hati yang tulus,
Kuharap rahmat-Mu selalu menyertai.

Semoga puisi ini memberikan kedalaman spiritual dan inspirasi dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan keimanan dan ketundukan kepada Allah SWT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline