Lihat ke Halaman Asli

Apa Itu Mumps? Waspadai Penyakit Gondongan dan Cara Mencegahnya

Diperbarui: 25 November 2024   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mumps atau gondongan adalah infeksi virus yang disebabkan oleh paramyxovirus. Penyakit ini menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah di dekat telinga, menyebabkan pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar tersebut. Pembengkakan ini seringkali disertai rasa nyeri pada pipi dan rahang. Selain itu, gejala lain yang muncul adalah demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, dan rasa lemas. Mumps lebih sering menyerang anak-anak usia 2-14 tahun, tetapi orang dewasa juga dapat terinfeksi.

Mumps sangat mudah menular melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Virus juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi atau berbagi peralatan makan dan minum dengan penderita. Penularan cenderung lebih cepat di lingkungan yang padat, seperti sekolah, asrama, atau rumah tangga dengan banyak anggota. Masa inkubasi sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari setelah terpapar virus, sehingga individu dapat menularkan penyakit sebelum gejala muncul.

Gejala utama gondongan adalah pembengkakan pada kelenjar parotis. Selain gejala ringan seperti demam dan lemas, mumps juga dapat menyebabkan komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang sering terjadi meliputi meningitis (radang selaput otak), encephalitis (radang otak), dan orchitis (radang testis) pada pria dewasa yang dapat berisiko menyebabkan gangguan kesuburan. Selain itu, mumps juga dapat mengakibatkan gangguan pendengaran, baik sementara maupun permanen, meskipun hal ini jarang terjadi.

Pencegahan utama terhadap mumps adalah vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin ini diberikan dalam dua dosis: dosis pertama pada usia 12--15 bulan dan dosis kedua pada usia 4--6 tahun. Vaksinasi terbukti sangat efektif, dengan tingkat perlindungan hingga 88% setelah dua dosis. Selain itu, menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin, tidak berbagi barang pribadi, dan menghindari kontak langsung dengan penderita, sangat penting untuk mencegah penularan.

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami pembengkakan pada pipi atau rahang disertai demam, segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan mumps bersifat suportif, seperti istirahat, kompres hangat, dan obat pereda nyeri. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan menjaga kebersihan dapat membantu menekan penyebaran penyakit ini dan mencegah komplikasi serius. Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2024). Mumps. https://www.cdc.gov/mumps/index.html. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Grow Up Clinic. (2012). Mumps atau penyakit gondong: Manifestasi klinis dan penanganannya.https://topgrowupclinic.eu/2012/03/06/mumps-atau-penyakit-gondong-manifestasi-klinis-dan-penanganannya/. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Irawan, P. (2023). Apa itu Mumps / Gondongan, dan Bagaimana Cara Mencegahnya?. https://dewamedika.com/artikel/apa-itu-mumps-gondongan-dan-bagaimana-cara-mencegahnya.html. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Manfaat imunisasi ganda. https://ayosehat.kemkes.go.id/manfaat-imunisasi-ganda. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline