Sebelum menikah, saya dan suami adalah orang yang rajin berolahraga. Entah mengapa, kami malah semakin malas berolahraga setelah menikah. Selalu ada saja alasan untuk mangkir dari waktu olahraga. Apalagi saat ini saya sedang hamil, semakin menjadi deh malasnya.
Dampak dari menurunnya semangat olahraga ini sangat signifikan. Saya lebih sering pegal di bagian kaki, tangan dan pinggang. Suami saya perutnya semakin membuncit dan berat badan bertambah. Setiap pulang kerja selalu mengeluh pegal-pegal di bagian punggung dan pundak.
Saya pribadi merasakan semakin malas bergerak karena sendi-sendi terasa seperti besi berkarat. Mau cuci piring lelah, mau beres-beres rumah juga lelah. Kerja jadi tidak optimal, lebih banyak tiduran. Meskipun dimaklumi ya, mungkin bawaan hamil. Tapi tetap, ibu hamil yang tidak bugar kan juga nggak baik.
Suami saya juga merasakan hal yang sama, ia mengalami penurunan semangat kerja. Berhubung pekerjaannya lebih banyak di lapangan daripada di kantor, kebugaran tubuh sangat berpengaruh terhadap performa kerjanya.
Akhirnya, karena banyak kerugian yang kami alami, kami memutuskan untuk kembali hidup sehat. Langkah pertama keluarga kami untuk mengatasi pegal adalah dengan Krim Otot Geliga. Ya, Geliga Krim ini selalu ada di kamar karena setiap malam suami maunya minta dioles dan dipijat cuma dengan krim ini. Selain tidak lengket, panasnya berasa banget katanya.
Awalnya saya tidak mau pakai krim otot geliga meski pegal setiap malam, karena takut tidak tahan panasnya. Tapi ada suatu kejadian yang akhirnya membuat saya jadi ikutan pakai krim ini. Saat bangun tidur dipagi hari pergelangan tangan saya seperti terkilir, tidak bisa diputar ke kiri dan ke kanan. Akhirnya, saya pakai juga krim otot geliga atas saran suami. Setelah 3-4 hari rutin menggunakannya sambil dipijat, pergelangan tangan saya akhirnya sembuh. Sejak itu saya tidak takut lagi menggunakan Krim Otot Geliga.
Usaha kami tidak hanya sebatas memakai krim otot geliga, tapi kami juga mulai rutin kembali berolahraga. Meski nggak ke gym, tapi suami saya rutin berolahraga di rumah setiap pagi maksimal 30 menit sebelum berangkat bekerja. Saya juga mulai mencari tutorial yoga untuk ibu hamil agar badan kembali bugar. Saya memilih yoga karena menurut saya olahraga ini yang paling aman untuk saya terapkan saat hamil.
Selain itu kami juga berusaha untuk istirahat cukup dan menjaga asupan makanan dengan baik. Kami menghindari begadang yang tidak perlu. Setiap hari paling tidak kami minum air 8 gelas sehari, menghindari gorengan, banyak makan buah dan sayur, serta menjaga asupan protein, dan zat gizi lainnya dengan seimbang. Pagi hari diusahakan menghirup udara segar dan tidak tidur lagi setelah shalat subuh.
Benar saja, dampaknya sungguh signifikan. Badan terasa ringan saat bangun tidur di pagi hari, jadi semangat untuk mengawali hari. Pekerjaan rumah bisa saya bereskan sebelum jam sembilan pagi, setelah itu saya bisa mengerjakan pekerjaan lainnya seperti menulis artikel di blog atau mengerjakan pesanan rajutan. Siang hari bisa istirahat sebentar lalu sore harinya bersantai sambil menunggu suami pulang kerja. Saat suami sampai di rumah bisa langsung bersantai karena makanan sudah siap dan suasana rumah bersih menyenangkan.
Meski begitu bukan berarti keluhan pegal pergi begitu saja. Kadang karena pekerjaan yang crowded bisa saja pegal itu datang lagi. Maka dari itu, kami selalu siap mengatasinya dengan Krim Otot Geliga. Besok paginya sudah bugar lagi seperti sedia kala. Kami nggak pernah kehabisan stok karena bila habis langsung beli lagi buat jaga-jaga. Kami tidak akan membiarkan pegal mengganggu aktifitas. Kalau pegal hilang, pekerjaan pun beres.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H