Lihat ke Halaman Asli

Anis Lotus

Menulis Membuatmu Hidup

Pegal Hilang, Segala Pekerjaan Jadi Beres!

Diperbarui: 28 Oktober 2017   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum menikah, saya dan suami adalah orang yang rajin berolahraga.  Entah mengapa, kami malah semakin malas berolahraga setelah menikah.  Selalu ada saja alasan untuk mangkir dari waktu olahraga. Apalagi saat  ini saya sedang hamil, semakin menjadi deh malasnya.

Dampak dari  menurunnya semangat olahraga ini sangat signifikan. Saya lebih sering  pegal di bagian kaki, tangan dan pinggang. Suami saya perutnya semakin  membuncit dan berat badan bertambah. Setiap pulang kerja selalu mengeluh  pegal-pegal di bagian punggung dan pundak. 

Saya pribadi  merasakan semakin malas bergerak karena sendi-sendi terasa seperti besi  berkarat. Mau cuci piring lelah, mau beres-beres rumah juga lelah. Kerja  jadi tidak optimal, lebih banyak tiduran. Meskipun dimaklumi ya,  mungkin bawaan hamil. Tapi tetap, ibu hamil yang tidak bugar kan juga  nggak baik. 

Suami saya juga merasakan hal yang sama, ia mengalami  penurunan semangat kerja. Berhubung pekerjaannya lebih banyak di  lapangan daripada di kantor, kebugaran tubuh sangat berpengaruh terhadap  performa kerjanya. 

Akhirnya, karena banyak kerugian yang kami  alami, kami memutuskan untuk kembali hidup sehat. Langkah pertama  keluarga kami untuk mengatasi pegal adalah dengan Krim Otot Geliga. Ya, Geliga Krim ini selalu ada di kamar karena setiap malam suami maunya minta dioles  dan dipijat cuma dengan krim ini. Selain tidak lengket, panasnya berasa  banget katanya.

Awalnya  saya tidak mau pakai krim otot geliga meski pegal setiap malam, karena  takut tidak tahan panasnya. Tapi ada suatu kejadian yang akhirnya  membuat saya jadi ikutan pakai krim ini. Saat bangun tidur dipagi hari  pergelangan tangan saya seperti terkilir, tidak bisa diputar ke kiri dan  ke kanan. Akhirnya, saya pakai juga krim otot geliga atas saran suami.  Setelah 3-4 hari rutin menggunakannya sambil dipijat, pergelangan tangan  saya akhirnya sembuh. Sejak itu saya tidak takut lagi menggunakan Krim  Otot Geliga.

Usaha kami tidak hanya sebatas memakai krim otot  geliga, tapi kami juga mulai rutin kembali berolahraga. Meski nggak ke  gym, tapi suami saya rutin berolahraga di rumah setiap pagi maksimal 30  menit sebelum berangkat bekerja. Saya juga mulai mencari tutorial yoga  untuk ibu hamil agar badan kembali bugar. Saya memilih yoga karena  menurut saya olahraga ini yang paling aman untuk saya terapkan saat  hamil.

Selain itu kami juga berusaha untuk istirahat cukup dan  menjaga asupan makanan dengan baik. Kami menghindari begadang yang tidak  perlu. Setiap hari paling tidak kami minum air 8 gelas sehari,  menghindari gorengan, banyak makan buah dan sayur, serta menjaga asupan  protein, dan zat gizi lainnya dengan seimbang. Pagi hari diusahakan  menghirup udara segar dan tidak tidur lagi setelah shalat subuh.

Benar  saja, dampaknya sungguh signifikan. Badan terasa ringan saat bangun  tidur di pagi hari, jadi semangat untuk mengawali hari. Pekerjaan rumah  bisa saya bereskan sebelum jam sembilan pagi, setelah itu saya bisa  mengerjakan pekerjaan lainnya seperti menulis artikel di blog atau  mengerjakan pesanan rajutan. Siang hari bisa istirahat sebentar lalu  sore harinya bersantai sambil menunggu suami pulang kerja. Saat suami  sampai di rumah bisa langsung bersantai karena makanan sudah siap dan  suasana rumah bersih menyenangkan. 

img-20171028-110428-59f40407ff240537772d0f53.jpg

Meski begitu bukan berarti keluhan pegal pergi begitu saja. Kadang karena pekerjaan yang crowded bisa saja pegal itu datang lagi. Maka dari itu, kami selalu siap  mengatasinya dengan Krim Otot Geliga. Besok paginya sudah bugar lagi  seperti sedia kala. Kami nggak pernah kehabisan stok karena bila habis  langsung beli lagi buat jaga-jaga. Kami tidak akan membiarkan pegal  mengganggu aktifitas. Kalau pegal hilang, pekerjaan pun beres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline