Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Pak JK Kehilangan Panggung?

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perseteruan politik yang memanas belakangan ini terkonsentrasi pada satu nama, Joko Widodo. Kemana Pak JK? Seperti diberitakan bahwa Pak JK baru saja melayat ke Arab Saudi atas meninggalnya Raja Abdullah Bin Abdul Aziz.

Di tanah air, sempat heboh mengenai kartu AS (Abraham Samad) ada pada Pak JK. Namun, kartu krusial AS yang dimaksud tidak pernah terang-benderang. Dan belum juga bisa diungkapkan, kecuali satu pernyataan lama Pak JK bahwa Ketua KPK (AS) itu jangan "kajili-jili".

Memang dalam seratus hari pemerintahan Jokowi-JK, amat sedikit sekali panggung buat Pak JK. Kita tidak tahu ada modus apa di balik ini. Apakah rezim Jokowi ingin "mendisiplinkan" Pak JK agar tidak berulah seperti ketika mendampingi SBY, sehingga Pak JK justru tampil lebih dominan bahkan digelari "the real Presiden"? Atau jangan-jangan, Pak JK lebih memilih di belakang layar? Atau karena Pak JK tahu diri karena tidak punya basis partai politik? Atau jangan-jangan Pak JK memang dalam tekanan Jokowi?

Entahlah! Namun, ini realitas yang lucu. Ditengah kecenderungan bahwa Jokowi kesulitan meredam situasi, banyak pihak yang mendambakan kehadiran Pak JK. Sosok Pak JK saya kira jauh lebih matang secara politik dari Jokowi khususnya dalam mengelola konflik. Bahkan kalau mau jujur, kharisma Pak JK jauh lebih kuat dari Jokowi.

Sekali lagi, kita tidak pernah tahu. Semoga saja hilangnya panggung bagi Pak JK, bukan karena tekanan dari Jokowi atau pihak lain nya yang tidak menginginkan adanya "dua matahari" di republik ini. Tapi, betapa pun, kita semua ingin tahu, apa saja yang telah diperbuat Pak JK dalam situasi darurat seperti ini?

Kita butuh suatu gaya penyelesaian konflik ala Pak JK untuk membenahi drama sikut-menyikut yang seolah tak ada ujungnya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline