Lihat ke Halaman Asli

Ani Siti Rohani

Perempuan penikmat sunyi

Cerpen | Tragedi Tes Lisan

Diperbarui: 15 Mei 2019   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com


Pagi ini, jika biasanya ruangan bising oleh suara teriakan-teriakan, anak-anak kelas empat SD Pertiwi terlihat tak begitu gaduh di kelas. Tes mingguan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam akan menjadi santapan awal bagi mereka. Beberapa anak fokus belajar membaca atau menghafalkan materi yang akan diteskan. Namun ada juga beberapa yang santai tak peduli. Entah sebab mereka memang sudah pintar atau karena malas untuk belajar.


Beberapa menit kemudian suara bel berbunyi. Ada yang tergesa memasuki kelas karena sedikit terlambat datang. Beruntung, sebab bel baru saja berbunyi. Jadi, tak ketinggalan mata pelajaran.

Tak ada yang terlambat hari ini. Jumlah mereka yang keseluruhan 38 anak tampak duduk di bangku masing-masing. Ada yang diam dengan memegang buku di tangan, ada yang bercengkerama dengan kawan sebangku, ada pula yang tengah menghafal materi pelajaran dengan tatapan menerawang ke atas langit-langit kelas. Seolah di sana tercatat materi-materi pelajaran yang akan menjadi bahan tes.

Tak lama, sesosok guru bertubuh tinggi besar datang memasuki kelas mereka. Semua menjadi diam. Duduk khidmat di bangku masing-masing.

"Selamat pagi, anak-anak! Sudah siap menjalankan tes sekarang?" sapa pak Andi, guru PAI mereka.

"Sudah, Pak," jawab anak-anak secara serentak.

"Kalau begitu kumpulkan buku kalian," suruh pak Andi.

Ketua kelas mengambil buku pelajaran Pendidikan Agama Islam dari masing-masing anak. Setiap ada tes atau ujian memang selalu diharuskan begitu. Agar anak-anak tak memiliki kesempatan untuk menyontek. Ya, meskipun kenyataannya ada yang mencatat materi di secuil kertas yang kemudian dijadikan bahan menyontek. Terkadang, pak Andi akan menghukum mereka jika kedapatan.

Buku anak-anak sudah terkumpul di depan kelas. Pak Andi terlihat tengah menghitung jumlah buku yang terkumpul. Khawatir, ada beberapa yang tak mengumpulkan atau ada yang tak masuk hari ini.

"Baik anak-anak. Hari ini semua masuk ya. Tes kali ini bapak tidak akan memberikan kalian lembar soal. Bapak akan mengadakan tes lisan kepada kalian," seru pak Andi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline