Lihat ke Halaman Asli

Obesitas Tak Selamanya Pengaruh Pola Makan

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Studi baru di Amerika Serikat menunjukkan, balita yang mempunyai hubungan (relasi) yang buruk dengan ibu mereka cenderung mengalami obesitas ketika tumbuh dewasa. Obesitas tidak selamanya identik dengan pola makanan yang buruk dan berlebih.

Temuan ini melibatkan hampir 1.000 anak. Seperempat diantaranya memiliki hubungan yang buruk dengan ibu mereka. Pada kelompok ini, risiko anak menjadi gemuk meningkat ketika menginjak usia 15 tahun. Sebaliknya, hanya 13 persen dari anak-anak yang memiliki hubungan baik dengan ibu mereka yang menjadi gemuk.

Menurut Sarah E. Anderson, yang bekerja pada studi tersebut mengatakan, stres pada masa kanak-kanak mungkin akan memberi pengaruh yang lama pada otak anak-anak.

"Ada tumpang tindih dalam otak yang mengatur stres dan keseimbangan energi. Respon stres ini dapat terkait dengan obesitas melalui pengaturan napsu makan," kata Anderson, dari Ohio State University College of Public Health, di Columbus.

Sementara itu, dr. David Gozal, seorang spesialis anak yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, setuju dengan temuan ini. Namun dia mengatakan, makanan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan tidur, cenderung memainkan peran yang lebih besar terkait obesitas.

"Apa yang Anda lihat pada masa dewasa adalah jelas efek kumulatif dari apa yang telah terjadi sebelumnya," kata Gozal, dari Comer Children Hospital, Chicago.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline