Lihat ke Halaman Asli

Anis Fida

Mahasiswa

Mudah dan Sederhana, Limbah Pelepah Pisang Jadi Handsanitizer

Diperbarui: 2 September 2021   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyampaian Materi dan Pelatihan Pembuatan Handsanitizer. (Dokpri)

 

 SEMARANG -- Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip mengadakan pelatihan pemanfaatan limbah pelepah pisang jadi handsanitizer. Mitranya adalah masyarakat Kelurahan Rowosari, Kota Semarang.

Tim yang diketuai oleh Nisrina Shafa Tamita mengadakan kegiatan dengan blended method. Bersama dengan empat anggota, yaitu Laverda Hafwi Nur Fauzi, Muhamad Rizq Auliansyah, Ida Cahyaningsih, dan Anis Fida Septiana Dewi. Di mana Penyampaian materi dan pelatihan pembuatan handsanitizer dilakukan secara luring. Sedangkan monitoring serta evaluasi praktik pembuatan handsanitizer  dilakukan secara daring. Tentu berdasarkan arahan dari dosen pendamping Dr. Dra. Nur Endah Wahyuningsih M.S.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Juli 2021. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan monitoring hingga akhir Agustus 2021. Mitra sekaligus peserta merupakan ibu-ibu yang tergabung dalam PKK RW 03 Kelurahan Rowosari.

"Kelurahan Rowosari memang terkenal dengan sumber daya pohon pisangnya. Sehingga banyak pelepah pisang yang tidak dipakai dan tidak dimanfaatkan. Akhirnya, dengan melihat hal tersebut kami inisiatif memanfaatkannya jadi handsanitizer," ungkap Nisrina selaku ketua pelaksana Tim PKM Pengabdian Masyarakat.

Diakuinya, pelepah pisang mengandung tiga zat antibakteri, yaitu saponin, flavonoid, dan asam askorbat. Ketiga zat tersebut dapat dijadikan sebagai bahan antiseptik alami. Sangat cocok dijadikan bahan handsanitizer untuk megurangi penyebaran Covid-19.

Pembuatan handsanitizer pun mudah. Masyarakat bisa membuatnya sendiri di rumah. Pertama, pelepah pisang diblender dengan campuran aquadest. Kemudian disaring dan diambil sarinya. Langkah ketiga, sari dimasak hingga mendidih. Setelahnya, sari pelepah pisang dicampur dengan alkohol, pewarna, dan essens pewangi.

Nisrina menjelaskan bahwa kegiatannya terkendala adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Beberapa pelaksanaan kegiatan sempat tertunda. Bahkan timnya juga mengalami keterbatasan dalam penyampaian materi. Kendati demikian, pengabdian ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi serta pengembangan life skill mitra. Agar masyarakat di sana bisa mandiri di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda.

"Kami juga berharap dengan adanya pelatihan pembuatan handsanitizer, ibu-ibu di sana bisa membangun UMKMnya sendiri. Tentu sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline