Lihat ke Halaman Asli

Kuliah Itu untuk Apa?

Diperbarui: 5 Agustus 2016   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Memulai kembali belajar di usia yang sudah tidak lagi remaja membuat perjalanan belajar saya banyak ujian. Baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar, terutama dari orang tua.Bagaimana tidak? Sebelum memutuskan untuk kuliah, saya sudah bekerja, sudah tidak meminta 'angpao' lagi kepada orang tua. 

Walau penghasilan tak berapa, bantu orang tua sudah bisa ditunaikan. Bagi kebanyakan orang tua, perkara diberi oleh anak bukan hal penting. Buat mereka asal sang anak sudah bisa menghidupi dirinya sendiri, bisa memenuhi kebutuhan sendiri yang sebelumnya tak terpenuhi, adalah rasa syukur yang tak terkira.

Dan, ketika si anak memutuskan berhenti bekerja kemudian memilih belajar, yang sudah pasti tak menghasilkan materi, mereka mulai khawatir.
Kemudian pertanyaan itu muncul...

" Kuliah untuk apa?"

Banyak orang yang tak kuliah tapi sukses.

Tapi kemudian meluruskan niat kembali, karena memutuskan kuliah tak hanya sekadar gengsi dan mengidamkan sukses semata.

Hanya sekadar mencari ijazah.

Di jurusan yang sering dianggap sebelah mata, misalnya Ilmu Sejarah, bidang studi yang saya ambil, banyak sekali fenomena alasan umum mengapa masih saja ada yang memilih jurusan ini. Dibanding jurusan 'bergengsi' lain yang diidam-idamkan anak SMA lainnya semisal Ekonomi, Elektro, Teknik Lingkungan, bahkan Kedokteran.

Klasik.

Ilmu Sejarah itu mudah. Katanya.

Asal dapat ijazah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline