Lihat ke Halaman Asli

Anisatul Mustafidah ali

Diciptakan hanya untuk menikmati kopi dan puisi.

Puisi: Sembilan Puluh Tiga

Diperbarui: 12 September 2020   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mural anak dan sepeda. (sumber: pixabay/Engin_Akyurt)

;Di Antara Jingga & Hitam 

Sekumpulan anak memegang balon mimpi. Warna-warni 

Tukang balon meniup harapan, untuk lembar jingga penuh kebahagiaan 

Penjual kembang gula memutar gagang kehidupan. Ringan manis berbelit hitam-putih kerelaan 

Pemuda-pemudi kasmaran. Bersama mempersiapkan sayap untuk terbang 

Seorang Lelaki duduk termangu. Di pundaknya tersampir rindu lusuh 

Perempuan-perempuan berlalu-lalang. Beberapa bermata rindang dan sebagian lainnya linglung mencari rumah untuk pulang ---di masa mendatang 

Merpati beranjak pergi. Dari matanya, ingin kupelajari ;lekuk semesta, labirin doa

Dari rumah ke rumah
Dari jiwa-jiwa yang meraup lara dengan rela
Dari tawa yang tak pernah ingkari sembah.

Anisatul Mustafidah Ali
Annuqayah, 07 Pebruari 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline