Lihat ke Halaman Asli

Anisatul Mustafidah ali

Diciptakan hanya untuk menikmati kopi dan puisi.

Catatan Rahwana untuk Sinta

Diperbarui: 2 September 2020   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nanti kau akan tahu usahaku dalam mempertahankan segalamu, melatiku.

Tak semudah semut mencari jalan meliuk untuk sampai pada sekumpulan serangga tewas, atau cicak busuk, atau segumpal tahi.. pun tidak segampang lebah mencari sari murni di antara beribu kembang yang selesai bersenggama dengan kumbang lainnya.

Usahaku adalah duplikat hikayat Rahwana ;mencintai Sinta yang telah dimiliki Rama. Dinikahi, barangkali?

Bagaimana upaya Rahwana merelakan Teratai terbaiknya untuk jatuh dalam dekapan dada bidang Rama. Yang berperisai, bertombak runcing, dan tentu saja memesona! ;semacam bius angin kemarau yang membuat kembang Dahlia milik Ibu mati suri.

Ah! Siapalah aku ini?!

Bukanlah Resi, bukan anak Paduka, tidak pula Adipati, bukan juga titisan Batara.

Aku hanyalah Rahwana dalam dongengmu yang Sinta.

Nanti kau akan tahu, usahaku bukan sekadar meredakan pertarungan rasa dengan logika yang bersikeras merebutmu dari dekap Rama.

Juangku tentang bahagiamu, selalu.

Entah dengan cara memakan hati, atau mencabik jantung.

Semoga saja tidak berakhir dengan mati gantung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline