Lihat ke Halaman Asli

Kesadaran dan Karakteristiknya

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kesadaran (Consciousness) adalah kesiagaan (awareness) seseorang terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungannya (seperti pemandangan dan suara-suara dari lingkungan sekitarnya) serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikiran, perasaan, dan sensasi-sensasi fisik. Dalam hal ini kesadaran memiliki dua sisi yaitu kesadaran yang meliputi pemahaman terhadap stimuli lingkungan sekitar dan pengenalan seseorang akan peristiwa-peristiwa mentalnya sendiri ─seperti pikiran-pikiran yang ditimbulkan oleh memori dan oleh kesadaran pribadi akan jati dirinya.

Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di luar tidur dalam aktifitas-aktifitas sadar, dan bahkan dalam tidur pun kesadaran tidak sepenuhnya lenyap. Bila tidak demikian, bagaimana kita kita mampu terbangun karena dering alarm, akibat tangisan bayi, atau akibat siraman air dingin di wajah kita? Ketika kesadaran yang penuh telah kembali seusai tidur yang lelap, terjadi aktivitas elektrik secara besar-besaran di seluruhbagian otak, saat gelombang EEG pasca sadar yang cepat, kecil, dan tidak beraturan menggantikan gelombang EEG saat tidur lelap yang berupa gelombang yang besar, lambat, dan teratur. Pada saat bersamaan, kita melaporkan adanya pengalama-pengalaman sadar yang kaya dan beragam: warna dan suara, perasaan dan bau-bauan, citra-citra visual dan impian-impian, hal-hal yang memperkaya realitas sehari-hari kita.pengalaman-pengalaman sadar tersebut tersingkron sedemikian sempurnanya dengan aktivitas-aktivitas otak sehingga para psikolog mengasumsikan bahwa pengalaman-pengalaman sadar tersebut menunjukkkan adanya realitas yang melandasi proses-proses tersebut, yakni realita kesadaran.

Suatu kerangka kerja (framework) umum kesadaran terdiri atas beberapa karakteristik yang disebut AWAREness (Attention, Wakefulness, Architecture, Recall of Knowledge, dan Emotive). Selain itu, terdapat pula sejumlah atribut sekunder yang tercakup dalam kerangka kerja yaitu novelty, emergence, selectivity, dan subjectivity.

Baars dan McGovern (1996) mengajukan sejumlah fungsi kesadaran. Fungsi pertama adalah fungsi konteks-setting (context-setting), yakni fungsi dimana sistem-sistem bekerja untuk mendefinisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang kedalam memori. Fungsi ini berperan untuk menjernihkan pemahaman mengenai stimulus yang bersangkutan. Fungsi kedua adalah adaptasi dan pembelajaran (adaptation and learning), yang mendalilkan bahwa keterlibatan sadar diperlukanuntuk menangani informasi baru dengan sukses. Fungsi ketiga adalah fungsi prioritisasi (prioritizing) dan fungsi akses di mana kesadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat ketidaksadaran. Fungsi keempat adalah fungsi rekrutmen dan control (recruitment and control) di mana kesadaran memasuki sistem-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar. Fungsi kelima adalah fungsi pengambilan keputusan (decision-making) dan fungsi eksekutif, yang berperan membawa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk pengambilan keputusan dan penerapan kendali. Fungsi keenam adalah deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing). Fungsi ini berfokus pada kesadaran yang memasuki norma kita (yang berada pada tataran ketidaksadaran) sehingga kita (“kita” yang sadar) dapat mengetahui sat kita membuat suatu kekeliruan. Fungsi ketujuh adalah monitor-diri (self-monitoring). Monitoring-diri dalam bentuk refleksi-diri, percakapan internal, dan imagery, membantu kita mengendalikan fungsi-fungsi sadar dan fungsi-fungsi tidak-sadar dalam diri kita. Fungsi kedelapan (fungsi terakhir) dalam kesadaran adalah fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas (organization and flexibility). Fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi-fungsi otomatis dalam situasi-situasi yang telah dapat diprediksikan, namun sekaligus memungkinkan kita memasuki sumber-sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalam situasi-situasi yang tidak terduga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline