Melalui globalisasi, meningkatkan ketergantungan satu sama lain baik masyarakat, pemerintah, lingkungan, dan ekonomi. Bahkan globalisasi membuat meningkatnya ekonomi yang saling ketergantungan, baik dari negara satu dengan negara lainnya.
Di abad ini kita meranjak di Era Globalisasi yang semakin meluas karena dukungan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Melalui globalisasi, meningkatkan ketergantungan satu sama lain baik masyarakat, pemerintah, lingkungan, dan ekonomi. Bahkan globalisasi membuat meningkatnya ekonomi yang saling ketergantungan, baik dari negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian, apakah pergempuran globalisasi tersebut membawa dampak positif atau bahkan negatif? Apalagi jika suatu negara terlalu bergantung pada ekonomi negara lain.
Adanya globalisasi ekonomi memang sangat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara; baik kerjasama, investasi, perdagangan global, eksport, import, dan arus ekonomi internasional lainnya. Jadi tidak heran jika negara -- negara memanfaatkan globalisasi ini, terutama untuk negara -- negara yang menganut sistem kapitalisme yang akhirnya bergerak sangat bebas di arus internasional. Pergerakan bebas kapitalisme inilah yang membuatnya bisa menjadi hal yang berkonotatif negatif.
Menurut KBBI sendiri, kapitalis merupakan ideologi yang bersumber dari nilai -- nilai kapital atau permodalan. Sistem ekonomi yang modalnya berdasarkan atau bersumber modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan persaingan di pasar bebeas. Kita juga mengetahui bahwa sistem kerja ekonomi ialah mendapatkan untung sebanyak -- banyaknya. Dengan hal tersebut, semakin bebas pasar dan tidak adanya aturan yang akhirnya dapat menimbulkan hal negatif. Maka dari itu, bibit imperialis sampai dengan parahnya eksploitatif dapat terjadi di dunia.
Sejarah Kapitalisme
Kapitalisme bermula di abad industri pertama atau di mulai di abad 16 yang dipelopori oleh industri kain di Inggris selama abad ke 16, 17, dan 18. Penyebarannya dilakukan di pasar melalui hubungan -- hubungan sesama pedagang serta melalui pertumbuhan konsumsi, sehingga permintaan pasar meningkat dan membuat investasi di industrial saat itu sangat bernilai.
Sebagaimana dijelaskan dalam buku Ekonomi Politik Internasional: Perspektif Historis dan Aktor, ide dasar kapitalisme pertama kali dikemukakan oleh Adam Smith dalam buku The Wealth of Nations (1776). Adam Smith menjelaskan kapitalisme melalui ilustrasi bahwa "Apa yang kita harapkan untuk makan malam kita tidaklah datang dari keajaiban si tukang daging, si pemasak bir atau tukang roti, melainkan dari apa yang mereka hormati dan kejar sebagai kepentingan pribadi." Dikutip melalui katadata.com
Kapitalisme ini kemudian dijadikan bahan kepentingan di abad 18 di Inggris saat itu. Kebutuhan yang meningkat membuat permintaan sehingga dibutuhkan lapangan kerja yang banyak kala itu. Namun, buruh dikontrol oleh pemilik modal tersebut demi kepentinganya yang kemudian berujung ekspoitatif hingg perbudakan. Pada abad tersebut, kita bisa melihat pola dari sistem kapitalis dapat dilihat melalui kerja, kompetisi, operasi bebas, dan produksi yang mengasilkan uang. Sehingga timbulah kritik teoris yang mengatakan yang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin.
Dari pemikir Karl Marx yang merupakan pemikir ktirik atas dasar sistem kapitalis, mengatakan bahwa upah yang didapatkan oleh buruh tidak sebanding apa yang mereka kerjakan, yang artinya terdapat eksploitatif di dalam sistem tersebut. Marx juga mengatakan bahwa ekonomic base (kekuatan dan kontrol) dimiliki oleh pemilik modal yang kemudian mempengaruhi Suprastructure (Legal, politik, budaya). Sehingga kita mengetahui bahwa semua kegiatan manusia di alatkan atau dikendalikan dan dibentuk oleh pemilik modal.
Kapitalis Modern Era Globalisasi, Apakah Benar Merujuk Imperialisme Modern?