Lihat ke Halaman Asli

Anisa Sundari

Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Covid-19 Tidak Membuat Lesunya Perekonomian China?

Diperbarui: 13 Maret 2023   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.bbc.co.uk

Menurut data IMF, China menjadi negara nomor 2 terkuat di dunia setelah dampak covid 19 tahun 2019.

Virus yang ditemukan pada akhir tahun 2019 ini menggemparkan dunia, dikarenakan pada Juni 2021 dikabarkan telah menjangkit ke seluruh penjuru dunia. Virus yang ditemukan di kota Wuhan, China  membuat semua dunia menjadi tertutup (Lockdown) dikarenakan untuk mencegah penyebaran virus.

Sistem lockdown ini sangat membuat resah bagi semua negara, karena aktivitas mereka jadi terhambat, seperti perjalanan internasional, kegiatan ekspor-impor, dsb. Hal itu kemudian membuat perekonomian di dunia menurun dan terjadinya panic buying, dimana fenomena tersebut membuat produk menjadi langka. Permasalahn tersebut tentunya membuat setiap negara memikirkan bagiamana caranya menyejahterakan penduduk tanpa memperuk keadaannya lagi.

Semua regulasi dikeluarkan bagi setiap negara untuk mencegah virus dan bertahan. Setiap negara pun tidak segan untuk mengikuti berbagai regulasi dari negara yang ada, sekiranya itu baik bagi setiap keadaan. Dari permasalahan tersebut terbukti kekurangan dan kelebihan dari ekonomi terbuka dan ekonomi tertutup dan hingga saat ini semua negara mampu untuk bertahan.

Tidak terlepas dari bantuan tiap negara, vaksin dari virus ini pun ditemukan dari berbagai negara untuk dapat mencegah virus ini berkembang menjadi hebat. Dengan itu, terbukti terjalinya hubungan internasional antar tiap negara dalam kajian pembangunan nasional setiap negara. Hubungan kerja sama tersebut sudah pasti meliputi bidang politik, ekonomi, dan pastinya kesehatan akhirnya berperan. Semua negara yang berkontribusi saling membantu untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan perekonomiannya. Tidak terlepas adalah negara China yang mampu untuk mengatasi semuanya dan bangkit dari perekonomian yang sedang terpuruk.

Apakah benar ekonomi China bangkit setelah dampak Covid-19?

Menurut data IMF, China menjadi negara nomor 2 terkuat di dunia setelah dampak covid 19 tahun 2019. China mengembalikan kepercayaan dunia dalam membuktikan laju pertumbuhan perekonomiannya. Hal tersebut banyak sekali ditandai dengan adanya perusahaan China seperti "Mixue" merajalela di berbagai Negara. Serta perusahaan-perusahaan china lainya yang berdomestik di luar china, yang juga berusaha keras untuk membangun ekonominya dengan ikut berpolitik di negara yang mereka tempati.

Data resmi pemerintahan China, menujukan bahwa ada sekitar 4% dari data tahun lalu yang menunjukan peningkatan perekonomian yang dalam rangka pemulihan. Dilihat dari PDB secara menyeluruh, menunjukan peningkatan yang hampir 5% tersebut membuat China dinyatakan pulih dari keterpurukan dimana penyusutan perekonomian pada tahun pertama covid 19, yang muncul sekitar 6%. Dimana pada tahun tersebut setiap pabrik perusahaan manufaktur macet berproduksi dan berakibat pada kegiatan ekonomi tiap keluarga di China bahkan hingga ke kegiatan ekspor mengalami kemacetan dan kemerusutan.

Bagaimana strategi yang China lakukan dalam membangkitkan perekonomian untuk kesejahteraan rakyatnya pada masa Covid-19?

Banyak hal yang dilakukan pemerintah China dalam menghadapi terpuruknya perekonomian dampak dari Covid-19. Semua yang dilakukan tidak seperti yang dilakukan oleh banyak negara lain didunia, pasalnya China tidak menutup negaranya rapat-rapat dan tetap membiarkannya terbuka untuk tidak memungkinkan negara lain berpartisipasi dalam kasus ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline