Lihat ke Halaman Asli

Anisa Supiani

Literature , Menulis, Membaca, Traveling

Apa yang Kau Tanam Itulah yang Akan Kau Tuai

Diperbarui: 20 Desember 2022   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dunia-indahnya.blogspot.com

Baru-baru ini saya baru membaca sebuah epos karya Nyoman S. Pendit berjudul Mahabharata pada bagian bab 15 membahas mengenai "pandawa terhindar dari maut." Menceritakan mengenai kepindahan Pandawa ke waranawata tepatnya di istana peristirahatan yang diberi nama "Shiwam" alih-alih dijadikan sebagai tempat pelindung yang aman, justru istana tersebut dijadikan sebagai tempat perangkap maut.

Rombongan Pandawa pun sudah mengetahui namun pura-pura tidak tahu rencana dari Purochana yang akan menjalankan rencana tersebut, tapi rencana itu gagal Dewi Kunti, Anak-anaknya dan Para Pandawa lolos dari maut karena telah terlebih dahulu membuat terowongan untuk jalan meloloskan diri. Justru Bhima lah yang membakar istana dan seisinya termasuk Purochana yang mengemban tugas jahat dari Duryodhana menemukan ajal di kobaran api tersebut.

Sedangkan pada bab 16 dilanjutkan dengan perjalanan selepas dari Dewi Kunti dan Para Pandawa yang melarikan diri kemudian tinggal di rumah salah satu Brahmana di Ekacakara. 

Pada saat itu Dewi Kunti mendengar sebuah tangisan dari salah satu rumah Brahmana yang mereka tinggali. Mengenai Bakasura (raksasa) yang membutuhkan mangsa untuk santapannya Kembali dengan niat membalas kebaikan dari Brahmana tersebut Dewi Kunti pun memiliki sebuah ide.

Ide ini harus dilakukan oleh anaknya yaitu Bhima yang memiliki kekuatan dan keperkasaan yang luar biasa untuk membunuh Bakasura tersebut yang telah menganggu ketenangan hidup rakyat di Ekacakra. Dengan kesaktian Bhima lalu terjadi pertarungan yang dimenangkan oleh Bhima, Bakasura pun terbunuh ditangan Bhima.

Dari review sedikit cerita pada bab 15 dan 16 epos Mahabharata ada sebuah kisah yang tentu relevan di dalam kehidupan kita sehari-hari kata pepatah : "apa yang akan kau tanam itulah yang akan kau tuai" menjadi pesan menarik yang dapat diambil. Dalam kehidupan ketika ingin diperlakukan baik dengan orang lain mulailah dari diri kita sendiri yang melakukan kebaikan itu. Pahitnya jika di dunia ini tidak ada orang yang baik maka jadilah satu sebagai orang pertama yang menjadi baik.

Begitu pula dengan kejahatan, karena ketika kita kesal atas perlakuan orang lain bisa jadi apa yang dirasakan saat ini adalah hasil dari perbuatan buruk kita kepada orang lain. 

Senjata makan tuan, Jangan membuat kejahatan itu menjadi boomerang sendiri untuk kita semua perbuatan yang kita lakukan pasti aka nada balasannya jika tidak sekarang bisa jadi nanti, atau bila tidak dibalas di dunia bisa jadi dibalasnya di akhirat nanti jadi teruslah berbuat baik terhadap sesama seperti kita juga ingin diperlakukan baik oleh orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline