Lihat ke Halaman Asli

Annisa Sholeha Nurrochim

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Ada Apa dengan Inflasi Tahun 2019 di Indonesia?

Diperbarui: 6 Januari 2023   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara general dan terus menerus selama periode waktu tertentu. Inflasi disebabkan oleh tekanan di sisi penawaran, di sisi permintaan, dan ekspetasi inflasi. Adapun faktor penyebab inflasi biaya antara lain melemahnya nilai tukar, dampak inflasi luar negeri khususnya di Negara mitra dagang, kenaikan harga komoditas yang diatur, gangguan pasokan akibat bencana alam, dan gangguan distribusi (Muhammad, 2021).

Terjadinya inflasi di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 0,34 % dan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 139,07 Dari 82 kota dalam indeks harga konsumen, 72 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 % dengan IHK 139,73 dan terendah di Watampone sebesar 0,01% dengan IHK 135,06. Inflasi tahun kalender 2019 dengan 2019-2018 masing-masing sebesar 2,72% (Badan, 2020).

Terjadinya inflasi ini karena adanya kenaikan harga yang signifikan oleh Sebagian besar indikator kelompok pengeluaran sebagai contoh bahan makanan sebesar 0,78% selain itu Adapun kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan kenaikan harga sebesar 0,29%. Sedangkan disis lain adapula penurunan indeks pada kelompok pengeluaran sepeti kelompok Pendidikan, rekreasi, dan olahraga dengan penurunan harga sebesar 0,05% (Badan, 2020).

Disamping dampak inflasi yang tinggi menjadi kendala bagi masyarakat, hal itu dikarenakan terbatasnya riil yang mereka dapatkan dengan semakin mahalnya harga barang sangat tidak efisien sehingga mengakibatkan standar hidup yang terus-menerus menurun, selain itu juga inflasi yang tinggi juga berdampak pada negara dikarenakan turunnya ekspor yang mengakibatkan pendapatan negara berkurang dan terjadi ketidakstabilitasan ekonomi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline