Pengabdian merupakan salah satu bentuk implementasi peran mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change). Melalui pengabdian inilah mahasiswa dilatih untuk dapat mengaplikasikan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatnya selama berada di bangku kuliah. Salah satu bentuk mengabdi yang dapat dilakukan ialah berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar 3 Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikburistek).
Program Kampus Mengajar bertujuan untuk membekali mahasiswa agar menguasai berbagai keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru dan sekolah dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah. Sebanyak 3.454 SD dan SMP menjadi partner dalam program Kampus Mengajar 3. Salah satu sekolah yang dituju ialah SDN Rancaekek 07 dengan 5 orang peserta mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia yang didampingi oleh dosen pebimbing lapangan (DPL) dan guru pamong dari sekolah.
Kegiatan Kampus Mengajar 3 di SDN Rancaekek 07 diawali dengan observasi yang menemui hasil bahwa kemampuan literasi numerasi beberapa siswa masih kurang. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor seperti latar belakang keluarga hingga learning loss pasca pembelajaran jarak jauh selama pandemic covid 19. Selain itu, kemampuan berteknologi bagi siswa pun masih kurang, serta administrasi sekolah belum tertata maksimal. Maka dari itu, kami berkolaborasi dengan pihak sekolah berupaya untuk mengatasi kondisi tersebut yang berfokus pada poin-poin berikut :
- Bantuan Literasi Numerasi
Fokus pengembangan kemampuan literasi numerasi dilakukan dengan mengadakan jadwal tambahan sebelum ataupun sesudah belajar di kelas. Kegiatan dilakukan dengan pendataan tingkat kemampuan awal siswa, kemudian di kelompokan sesuai tingkatannya. Media yang digunakan ialah berupa buku bacalah, berbagai APE, dan media digital.
- Adaptasi Teknologi.
Fokus kegiatan adaptasi teknologi yang dilakukan bagi siswa ialah pengenalan dan penggunaan perangkat laptop secara sederhana, sedangkan bagi guru difokuskan untuk pengenalan dan penggunaan berbagai media belajar digital yang dapat diakses sebagai sumber belajar.
- Administrasi
Fokus kegiatan administrasi yang dilakukan ialah administrasi kelas, seperti absensi dan rekapitulasi nilai. Selain itu, dilakukan juga benah perpustakaan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi dengan memanfaatkan penggunaan perpustakaan.
Pelaksanaannya pun tidak selalu berjalan mulus, di tengah penugasan kami mendapatkan ujian dimana sekolah terkena banjir hingga dua kali yang sangat berdampak pada kegiatan belajar mengajar sehingga harus dilaksanakan pembelajaran jarak jauh kembali. Disinilah kami melakukan berbagai upaya, seperti pembukaan donasi untuk membantu sekolah dan siswa yang terdampak hingga memaksimalkan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai media digital. Seiring berjalannya waktu dan mendapat bantuan dari berbagai pihak, alhamdulillah sekolah dapat digunakan kembali untuk belajar tatap muka. Kemudian berbagai kegiatan lainnya pun dapat terlaksana seperti kegiatan pesantren kilat, lomba Ramadhan ceria, lomba olah raga, hingga kegiatan tabligh akbar, dan pentas seni perpisahan kelas 6 yang bertepatan pula dengan berakhirnya masa penugasan kami selama mengikuti program Kampus Mengajar 3 di SDN Rancaekek 07.
Berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, selama penugasan banyak hal berbaharga yang ditemui. Kampus Mengajar yang memiliki berbagai tujuan baik diharapkan dapat terus dilaksanakan dengan teknis-teknis yang lebih baik sehingga terutama dapat terwujud perubahan positif pada kualitas pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H