Baik anak IPA maupun IPS, sejarah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah. Tapi tahukah kamu, ada banyak hal-hal penting dalam sejarah yang luput dari pengetahuan orang Indonesia. Bahkan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman jika tidak diluruskan.
Berikut sebelas fakta sejarah tersembunyi negara Indonesia yang tak tercantum dalam buku teks pelajaran. Yuk, simak infonya!
1. Belanda tidak menjajah selama 350 tahun
Ungkapan Soekarno bahwa Indonesia telah dijajah selama 350 tahun tidaklah benar. Motif Presiden RI pertama mengucapkan pernyataan tersebut untuk membakar semangat rakyat Indonesia. Pada 1596, kapal Belanda pimpinan Cornelis de Houtman datang pertama kali ke Banten hanya untuk berniaga, belum terbesit untuk melakukan ekspansi. Hingga pada 1602, dibentuklah VOC yang mengantongi hak oktroi. Sejak itulah, benih-benih kolonialisme mulai muncul.
Inggris dan Jepang turut menjajah bumi Nusantara yang masing-masing berdurasi selama 5 dan 3 tahun. Lantas, benarkah Indonesia dijajah selama 340 tahun? Pernyataan tersebut masih kurang tepat. Harus diingat, Indonesia baru lahir pada 1945. Tak hanya itu, wilayah Aceh dan Bali masih berdaulat hingga awal abad ke-20. Oleh karena itu, tak bisa dipukul rata bahwa seluruh kepulauan Nusantara telah dijajah Belanda selama ratusan tahun.
2. Merah putih adalah warna sakral
Ternyata warna merah putih pada bendera pusaka telah digunakan oleh kerajaan-kerajaan Nusantara sejak berabad-abad silam. Mulai dari Kerajaan Kediri, Majapahit, hingga Mataram Islam. Sultan Agung pun tak ketinggalan mengibarkan panji merah putih saat melawan VOC di Batavia. Jejak tersebut juga diikuti oleh Sisimangaraja IX dan Pangeran Diponegoro saat bertempur melawan Belanda.
3. Lambang banteng pada bendera Indonesia
Awalnya, bendera merah putih memakai gambar kepala kerbau. Bendera tersebut merupakan milik organisasi Perhimpunan Indonesia. Kerbau dipilih karena bersifat merakyat. Lambang PI ini, kemudian diadopsi oleh PNI, organisasi buatan Soekarno. Namun, ia mengganti lambang kerbau dengan banteng, karena kerbau bermakna terlalu lunak bagi Indonesia yang sedang menghadapi penjajah kala itu.
Pada kongres GAPI, banyak yang mengusulkan memasukkan lambang banteng pada bendera merah putih. Akan tetapi, pada akhirnya peserta kongres menyetujui warna merah putih saja sebagai bendera nasional Indonesia.
4. Bendera Pusaka pernah dipotong menjadi dua