Assalamualaikum temen-temen semua, apa kabar? semoga sehat selalu yaaa...
Disini saya akan sedikit memamparkan rangkuman saya dari kitab adabul alim wal muta'alim karyanya KH.Hasyim Ashari di bagian Bab 2 & 3 halaman 26 - 29...
Berikut penjelasan saya :
BAB II AKHLAQ PELAJAR ( SANTRI ) PADA DIRINYA SENDIRI ( 26 -- 28 )
Menurut Imam Al Syafi'i : orang yang mencari ilmu tidak akan bisa merasa bahagia, apabila ketika mencari ilmu disertai dengan hati yang sombong dan kehidupan yang serba cukup, akan tetapi orang-orang yang mencari ilmu dengan perasaan hina, rendah hati, kehidupan yang serba sulit dan menjadi pelayan para ulama, dialah orang yang bisa merasakan kebahagiaan.
Maksud dari penjelasan diatas adalah : apabila kita sombong dalam menuntut ilmu tidak akan beruntung kita sebagai penuntut ilmu, akan tetapi jika kita rendah hati, tawadhu dalam menuntut ilmu dan kita sangat mengabdikan diri kita kepada guru kita maka kitalah termasuk orang-orang yang beruntung dalam menuntut ilmu.
Adapun Etika Pelajar Terhadap Dirinya Sendiri, Antara Lain :
(1) Harus bisa membagi seluruh waktu dan menggunakannya setiap kesempatan dari umurnya, sebab umur yang tersisa itu tidak ada nilainya (waktu itu tidak bisa dibeli, melainkan waktu itu hanya bisa digunakan/dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya).
Waktu yang paling ideal dan baik digunakan oleh para pelajar : Waktu sahur digunakan untuk menghafalkan, Waktu pagi digunakan untuk membahas pelajaran, Waktu tengah hari digunakan untuk menulis, Waktu malam digunakan untuk meninjau ulang dan mengingat pelajaran.
Sedangkan tempat yang paling baik digunakan untuk menghafalkan : Di dalam kamar, Setiap tempat yang jauh dari perkara yang bisa membuat lupa, Tidak baik menghafalkan pelajaran didepan tumbuh-tumbuhan, tanaman-tanaman yang hijau, Di tepi sungai dan ditempat-tempat yang ramai. (carilah tempat yang sepi, mengapa demikian? karena apabila kita berada di tempat yang sepi pelajaran (ilmu pengetahuan) yang sedang kita hafalkan akan cepat hafal karena tidak akan ada yang menggangu kefokusan kita).