Lihat ke Halaman Asli

dariku, untukmu

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seakan sang Maha Tau sedang usil.
Mempermainkan kita yang dianggapnya pensil.
Ah,Beliau tidak menutup mata dengan centil, memang.
Tapi selalu Beliau membuat si Labil ini berprasangka tengil.
Jangan tertawa.
Ini sekedar tulisan menyentil.
Bukan untukNya.
Untukmu,sungguh.
Keturunan Adam kesekian yang ternyata masih kecil.

Tidak usah gusar,aku tidak akan membantai.
Aku mau tanya, kapan kita bisa ngobrol santai?
Ayo,kita main rangkai rangkai kata. Secepatnya,semoga.
Kita aja,mereka tak perlu ikut serta di permainan kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline