Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Matematika Berbasis Horoskop

Diperbarui: 9 April 2020   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matematika dikatakan sebagai pelajaran yang sulit dan sering menggunakan rumus dan konsep. Rumus dan suatu konsep merupakan salah satu cara untuk memecahkan persoalan dalam matematika. Mengingat hal tersebut maka penting untuk mempelajari matematika tahap demi tahap dan juga berusaha untuk memahaminya. Sehingga siswa tidak merasakan kesulitan dalam menggunakan rumus dan konsep.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang di ciptakan sangat baru dalam pembelajaran matematika adalah “Pembelajaran Matematika Berbasis Horoskop”.

Kata horoskop berasal dari bahasa yunani artinya mengamati dan memeriksa waktu.

Sehingga horoskop digunakan sebagian metode ramalan mengenai peristiswa – peristiwa yang berkaitan dengan waktu. Berdasarkan pendapat Barry Render dan Jay Heizer (2015) Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan dengan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan menggunakan beberapa bentuk model matematis.

Model pembelajaran ini merupakan model baru yang diciptakan supaya memudahkan proses dalam pembelajaran matematika. Model ini merupakan salah satu Inovasi dalam pembelajaran Matematika yang menggunakan insting untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam pembelajaran matematika.

Pembelajaran berbasis horoskop ini mengacu pada pemikiran siswa, ketika siswa Berpikir maka dalam proses berpikirnya akan menimbulkan suatu kekuatan insting dalam pola pikirnya yang berjalan dengan waktu yang sangat singkat untuk mengingat konsep pembelajaran matematika dan dapat menyelesaikan persoalan matematika dengan menggunakan rumus seperti materi logika dan peluang. Sehingga dengan adanya model pembelajaran ini siswa tidak akan merasakan kesulitan dalam menyelesaikan persoalan matematika baik itu rumus dan konsep.

Pembelajaran matematika berbasis Horoskop adalah suatu proses pengambilan keputusan insting atau prediksi dalam pembelajaran matematika. Adapun tahapan dalam melakukan pembelajaran matematika berbasis horoskop, yaitu :

  • Tahap - Tahap pembelajaran matematika berbasis horoskop yaitu
  • Menentukan materi pelajaran yang akan di pelajari. (Orientasi)
  • Pemusatan perhatian, dan memfokuskan pemikiran. (Demonstrasi)
  • Pengarahan pola berpikir sehingga menimbulkan suatu prediksi dalam materi. (Think)
  • Siswa membangun kekuatan insting dalam pola pemikirannya sehingga mampu untuk memprediksikan. (Contructivism).

Dalam konteks pembelajaran berbasis horoskop ini sebagaimana dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk aktif sehingga dengan tahapan ini siswa akan terpancing untuk berpikir. Sehingga setelah materi pada pembelajaran dijelaskan secara singkat, lalu siswa diajak untuk memfokuskan pemikirannya pada materi yang telah diajarkan sehingga dalam pemikiran siswa menimbulkan logika dan penalaran yang baik untuk memprediksikan materi. Karena dalam tahap pembelajaran horoskop ini menekankan pada pemikiran siswa maka dengan sangat singkat siswa mampu berlatih penalaran dengan baik dan tidak berhenti membayangkan tetapi di tindaklanjuti dengan merancang, memprediksikan dan menyimpulkan suatu hasil yang diperoleh.

Dalam pengalaman penulis, penulis melihat bahwa siswanya menjadi lebih mampu untuk melakukan kemampuan prediksi yang baik dengan menggunakan pembelajaran berbasis horoskop ini. Hal tersebut penulis tanyakan kepada salah satu siswanya yang bernama Agustina “bagaimana pembelajaran menggunakan horoskop mempermudah dalam menyelesaikan materi peluang?”

Lalu siswa menjawab “Iya bu, aku jadi lebih mikir dan bisa dengan cepat menjawab pertanyaan ibu”. Bagi penulis, meski sepertinya dengan pembelajaran berbasis horoskop mempermudah dalam proses pembelajaran alangkah lebih baik pembelajaran matematika berbasis horoskop ini diuji cobakan ke dalam beberapa siswa disekolah berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline