Lihat ke Halaman Asli

Anisa Khoiriyah

Student of Nutrisionist Nahdlatul Ulama University, Surabaya

Perjalanan Pendidikanku

Diperbarui: 5 November 2021   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai .. aku adalah seorang anak perempuan yang terlahir dari sepasang kekasih dimana mereka berasal dari daerah yang berbeda yaitu banyuwangi dan pamekasan. aku adalah anak ke-3 dari 4 bersaudara.mereka ada yang di asuh oleh keluarga di pamekasan , di banyuwangi dan aku sendiri bersama dengan kedua orang tuaku, kami berada di kalimantan tetapi aku lahir di Pamekasan .bisa di katakan ikut kedua orang tua merantau di sana.

Kami tinggal di kalimantan tepatnya di Banjarmasin , kalimantan selatan. Aku pun tumbuh dan besar disana hingga masuk dalam salah satu taman kanak-kanak di sana .selang tahun berikutnya, kami pindah ke kalimantan timur tepatnya Balikpapan. dan aku pun melanjutkan sekolahku disana yaitu di TK PAUD BAHAGIA  hingga pada akhirnya tahun 2008 aku lulus TK. 

Tak di sangka kedua orang tuaku memutuskan kembali ke kampung halamannya di banyuwangi sehingga aku melanjutkan sekolah dasarku di banyuwangi dan bahagianya aku bertemu dengan saudaraku. bisakah kalian bayangkan siswa siswi pada saat itu ternyata mereka berasal dari satu sekolah yang sama pada saat mereka berada di taman kanak-kanak. Hm aku hanya bisa bergumam bahwa tidak ada seorang anak pun yang ku kenal sedangkan mereka bermain bersama dengan riangnya. sampai pada waktu tertentu seorang anak pun bertanya kepadaku "hey siapa nama kamu, kami tidak pernah melihat kamu sebelumnya , dari sekolah mana kamu berasal" dengan santai dan bangga aku pun menjawab dari kalimantan tapi hanya anak kecil masa itu tidak ada yang tau apakah benar atau hanya sepintas karangan cerita untuk membodohi mereka agar berteman denganku .selang beberapa tahun dan seiring berjalannya waktu aku memiliki banyak teman tetapi sayang pertemanan kami tidak dapat di lanjutkan ketika kami kelas 5. 

Saat itu orang tuaku memutuskan kembali pergi ke perantauan tepatnya di ujung timur indonesia yaitu di pulau Papua ( bayangkan saja Papua dalam cerita huru hara sana sini yang katanya tidak memakai pakaian dll ternyata tidak sama dengan nyatanya yang sangat indah dan mereka pun memakai pakaian seperti kita semua kecuali daerah pedalaman )

Pada saat tahun 2013 aku memutuskan untuk tetap tinggal di Papua tepatnya di serui , kabupaten kepulauan Yapen. Saat itu aku masih kelas 5 SD  ketika tiba di sekolah baru aku berfikir "wah ternyata ada yang beragama islam" karena aku sendiri sekolah menggunakan hijab sehingga tidak berfikir bahwa Papua memiliki toleransi yang tinggi. 

Aku belajar banyak hal ketika tinggal di sana dari bahasa dengan gaya nada bicara yang berbeda , budaya mereka , lagu lagu daerah mereka bahkan makanan mereka , ada suatu hari seorang anak kecil Papua dia memakan sebuah pinang dan sirih dan aku bertanya (dengan gaya bicara Papua) "we kecil , ko makan pinang begitu enak kah rasa apa?" dan dia menjawab "enak to kak biasa saja , mau rasa ka tidak tapi jang ko makan nan pusing kalo tra biasa" dan aku pun bergumam wah hebat sekali kecil kecil sudah makan pinang dan sirih sedangkan di daerah jawa hanya orang tua yang makan pinang dan sirih. 

Selang beberapa tahun aku lulus SMP di Papua tetapi sayangnya orang tuaku memindahkan ku ke jawa untuk melanjutkan SMA di sana, yaitu di kabupaten jember tetapi sayang aku tidak dapat beradaptasi di sana dan hanya bertahan 4bulan sehingga memutuskan untuk meminta pindah sekolah kembali dan di dapatlah sekolah baruku di teja timur , pamekasan madura alhasil SMA ku tidak bertahan lama juga di sana ketika akan menduduki kelas 11 aku ingin pindah kembali karena beberapa faktor di sekolah sebelumnya oleh karena itu orang tuaku memindahkan ku lagi di daerah Polagan galis masih di pamekasan madura alhasil aku disana hingga lulus . ketika lulus aku mendaftarkan diri di kampus negeri di surabaya tetapi sayangnya tidak diterima alhasil tahun berikutnya aku kembali mendaftar di 2 kampus yaitu swasta dan negeri tapi takdir berkata lain negeri tidak di terima dan bukan alasan kampus swasta yang saat ini aku pilih bukan pelarian tapi sudah lama aku menginginkannya.

Ya , itulah perjalanan pendidikanku selama ini sangat berproses ada kebahagiaan dan kesedihan untuk memilih milih tempat pendidikan dan yang selalu aku inginkan adalah dapat bertemu teman masa kecil saat kami di kalimantan timur .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline