Lihat ke Halaman Asli

Covid-19 dan Alternatif PJJ guna Keberlangsungan Belajar Mengajar

Diperbarui: 29 April 2020   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ditulis oleh : Anisa Ika Putri

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Pandemi Corona Virus Disease tahun 2019 atau biasa disebut Covid-19 telah mewabah danmenyebar luas di Indonesia. Virus ini pertama kali terdeteksi di negara China,tepatnya di kota Wuhan. Kemudian virus tersebut dengan cepat menyebar luas keberbagai negara, dan Indonesia merupakan salah satu negara yang terjangkitvirus ini.

Terkonfirmasi sebanyak 8.882 positif, 43.934 negatif, 1107 sembuh, dan 743 meninggal per 26 april 2020. Mewabahnya covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsunganakivitas masyarakat Indonesia terkait dengan kebijakan pemerintah yaituditerapkannya lokcdown di beberapa daerah serta penerapan PSBB ( pembatasansosial berskala besar ). 

Diterapkannya kebijakan tersebut untuk mengurangi penambahan resiko penularan virus. Namun meskipun kebijakan tersebut telah ditetapkan, masih banyak beberapamasyarakat yang melanggar kebijakan tersebut. Beberapa dari masyarakat masihsaja tetap keluar rumah, bahkan membuat kerumunan dengan jumlah yang banyak diluaran rumah. 

Penyebaran virus corona yang semakin meningkat sempat membuat masyarakat di Indonesia mengalami panic buying, mereka yang merasa terancam dengan dampak dari virusini langsung berbondong-bondong menyerbu supermarket untuk membeli semua bahan makanan dan keperluan kesehatan seperti obat-obatan, masker, dan juga handsanitizer. Dampak dari adanya panic buying menyebabkan kelangkaan produksibarang dan juga peningkatan harga barang. 

Tentunya di situasi seperti ini merupakan kesempatan bagi para pedagang untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Pasalnya dengan situasi seperti ini makaseseorang akan membeli suatu barang lebih dari yang mereka butuhkan. Dan hal tersebut menjadi sebuah keuntungan bagi para pedagang dengan menaikkan harga barang.

Bidang ekonomi dan kesehatan menjadi target dari dampak penyebaran virus corona, penerapan physical distancing dan juga lockdown mengharuskan masyarakat beraktivitas dirumah saja. Dengan begitubeberapa perkerja terpaksa pekerjaan nya dihentikan selama kebijakan tersebut terus berlangsung, dan juga digantikan dengan bekerja dirumah atau disebut WFH (work from home). Penyebaran covid-19 yang terjadi secara cepat menyebabkankasus positif terjangkit virus semakin meningkat. Virus ini menyebar kepadasiapa saja, terutama kepada seseorang yang memiliki tingkat imun yang rendah.

Tak hanya bidang ekonomi dan kesehatan saja yang menjadi salah satu dampak dari covid-19, namun virus tersebut juga sangat berpengaruh terhadap bidang pendidikan di Indonesia.Pasalnya semenjak covid-19 ini mewabah, masing-masing perguruan tinggi mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan kuliah tatap muka dan digantikan dengan PJJ (pembelajaran jarak jauh). 

Kebijakan tersebut lalu diikuti oleh sekolah dasar dan sekolah lanjutan lainnya. Alternatif ini digunakan untuk keberlangsungan antara kegiatan belajar mengajar, juga untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

Adanya pembelajaran jarak jauh ini tentunya didukung oleh beberapa media pembelajaran yang dapat dengan mudah di akses peserta didik. Meskipun kegiatan ini dilakukan dirumah saja, peserta didiktetap dituntut untuk aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline