Lihat ke Halaman Asli

Anisah N

Mahasiswi universitas Airlangga

Budaya dalam Pendidikan?

Diperbarui: 21 Agustus 2024   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata budaya tentunya sudah sangat tidak asing di telinga setiap orang. Terutama di telinga masyarakat Indonesia yang bisa dibilang adalah salah satu negara dengan keberagaman budaya terbanyak di dunia. 

Kata budaya sendiri berasal dari kata sansekerta 'buddhayah' yang merupakan bentuk jamak dari 'buddhi' yang artinya budi atau akal manusia. Secara harfiah, budaya berarti sesuatu yang berkaitan dengan kebiasaan, kepercayaan, dan nilai nilai yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat atau suatu bangsa.

Budaya menjadi suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan setiap sendi-sendi manusia, termasuk dalam halnya pendidikan. Terlebih, budaya menjadi landasan untuk membentuk identitas individu yang mana hal itu adalah hal yang sangat relevan dalam konteks belajar-mengajar.

Namun sayangnya, di era globalisasi ini, sekolah sekolah mulai melupakan pembelajaran budaya lokal dan lebih memilih budaya yang lebih modern karena menganggap bahwa budaya lokal adalah budaya yang kuno. Padahal, budaya lokal sebagai identitas diri harusnya dijaga sebaik mungkin agar tidak punah. 

Oleh karena itu, penting adanya pendidikan berbasis kebudayaan lokal yang harus diajarkan kepada para pelajar. Terutama pada anak anak yang masih menempuh Pendidikan kanak kanan ataupun dasar karena anak anak dalam usia itu mudah tertarik dengan sesuatu, sehingga bisa mendorong anak itu untuk mencintai budayanya. 

Mengadaptasi budaya modern ke ranah pendidikan bukannya tidak boleh. Bagaimanapun kita hidup di zaman yang telah modern dan tentu saja kita harus mempelajari budaya modern karena kita hidup di masa ini dan bukan masa lalu. Hanya saja, kita tidak boleh melupakan tentang budaya yang telah diwariskan pendahulu kita. Lembaga lembaga pendidikan memang dituntut untuk menyesuaikan kurikulum dengan zaman. Namun bukan berarti harus manghilangkan pendidikan yang berbasis kebudayaan lokal. 

Selain menjaga agar budaya kita tidak punah, budaya lokal yang diajarkan di sekolah juga dapat mendorong anak anak untuk lebih mencintai budayanya dan ikut berperan aktif dalam pelestarian budaya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline