Lihat ke Halaman Asli

Anisah Mora

Mahasiswa

Meningkatkan Literasi Anak KB/TK Islam AD-DA'WAH Kelapa Gading Melalui Pembelajaran Daring

Diperbarui: 27 September 2021   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Literasi secara umum mempunyai enam komponen dasar, yaitu kemampuan baca-tulis, numerasi, sains, digital, keuangan, budaya dan kewarganegaraan. Kemampuan literasi baca-tulis dan numerasi merupakan bagian dari komponen literasi dasar. Selanjutnya, literasi sains merupakan kemampuan yang menggunakan pengetahuan sains untuk dapat mengidentifikasi masalah dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti yang ada dalam rangka memahami dan membuat keputusan. 

Contohnya, dalam mengidentifikasi masalah-masalah ilmiah, maka diperlukan penjelasan secara ilmiah, menafsirkan data dan mengambil kesimpulan berdasarkan data sains untuk membuat keputusan. Lalu, literasi digital yang merupakan kemampuan dalam menggunakan teknologi, mengetahui etika dalam memanfaatkan teknologi yang baik dan efisien. Untuk literasi finansial  kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik. Selanjutnya, literasi budaya, kemampuan yang bertujuan untuk mengetahui budaya yang dimiliki bangsa, baik itu budaya kearifan lokal maupun budaya nasional. Terakhir, Literasi kewarganegaraan yang merupkan kesadaran seseorang mengenai kebijakan dan keputusan dalam penyelenggaraan negara.

Dalam implementasi kegiatan budaya literasi salah satunya di sekolah, perlu memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu, yaitu: (1) Peran Guru; mengacu pada kurikulum 2013 dimana siswa tidak lagi menjadi obyek pembelajaran melainkan sebagai subjek pembelajaran dan guru berperan sebagai fasilitator.

 Oleh karena itu,  dalam melaksanakan kegiatan literasi juga tidak terlepas dari kontribusi guru. (2), Ketersediaan Bahan Literasi; seiring dengan berkembangnya zaman, literasi tidak hanya sebatas pada kegiatan membaca dan menulis, tetapi sudah merambah pada literasi teknologi, informasi, media, lingkungan, dan lain-lain. Dalam penerapanna, sekolah dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber informasi belajar siswa untuk mendukung dan mearik minat siswa. (3), Pemecahan Masalah; pelaksanaan budaya literasi akan berjalan semakin efektif dan baik jika disatukan dengan kegiatan pemecahan masalah. Maka, akan tercipta kegiatan budaya literasi yang efektif di sekolah.

Namun, dengan adanya COVID-19 hal yang menggemparkan di seluruh dunia. Dimana, virus COVID-19 ini merupakan penyakit yang menular. Dalam mengurangi penyebaran penyakit COVID-19 upaya yang dilakukan pemerintah, yaitu pemerintah mengeluarkan peraturan baru, menjaga jarak, bekerja dari rumah, belajar dari rumah (Hanik, 2020). Sehingga membuat segala aktivitas menjadi lebih terbatas. Dampak dari pandemi ini mengakibatkan hampir semua aspek kehidupan, khususnya pada aspek pendidikan tidak dapat berjalan dengan semestinya (Subakti, 2020).  Untuk tetap memenuhi hak peserta didik untuk memperoleh layanan pendidikan selama pandemi COVID-19, proses pembelajaran dilaksanakan dengan belajar dari rumah atau secara daring.

Dengan pembelajaran daring membuat kegiatan sekolah lumayan terhambat dimasa pandemi ini salah satunya yaitu kegiatan program gerakan literasi sekolah sehingga membuat minat baca siswa semakin menurun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menilai bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami krisis literasi. Posisi bidang membaca anak Indonesia berada diperingkat keenam terbawah. Jauh di bawah negara seperti Malaysia (Nugroho, 2019).

Maka, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia yang bertemakan “Literasi dan Rekognisi Program merdeka belajar dan kampus belajar” bertujuan untuk meningkatkan kegiatan literasi di masa pandemi COVID-19. Dimana, mahasiswa melakukan kegiatan yang bertempat/berlokasi di KB/TK Islam AD-DA’WAH Kelapa Gading untuk membantu Guru melalui pembelajaran secara daring kegiatan tersebut berupa literasi baca tulis, numerasi dan sains kepada murid TK B dengan berbagai macam bahan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar murid tertarik untuk meningkatkan literasi. Kegiatan pembelajaran tersebut berupa :

Sebelum memulai kelas selalu membaca Nama-Nama Asmaul Husna terlebih dahulu, Menghafalkan Surah pendek, dan Menghafalkan berbagai doa salah satunya doa Ketika bercermin dan doa Ketika makan. 

Melatih membaca nama-nama hewan yang ada di Taman Ragunan melalui Virtual Tour video di Youtube yang menarik murid TK B tetap bisa berwisata secara virtual.

Menampilkan berbagai macam video animasi bertujuan untuk menarik murid menonton video pembelajaran yang ditampilkan . Setelah itu, mereview Kembali pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya untuk mengetahui apakah murid tersebut memperhatikan materi yang diberikan dengan hasil bahwa murid TK B selalu menyimak materi pembelajaran yang diberikan dengan video-video animasi yang menarik yang menandakan kegiatan ini sangat efektif untuk menarik minat murid TK B untuk meningkatkan kegiatan Literasi.

Penulis : 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline