Menurut data kemenkes dalam Renstra tahun 2020 – 2024, AKI atau Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tertinggi di Asia tenggara serta jauh dari target SDG’s ( Sustainable Development Goals yang merupakan rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Penurunan AKI menurut SDG’s diharapkan untuk mencapai angka 183/ 100.000 KH pada tahun 2024 lalu mencapai perolehan angka 70/100.000 KH pada tahun 2030. Kondisi tersebut membuktikan diperlukannya atau pentingnya upaya yang strategis dam komprehensif untuk menangani hal tersebut. Sementara itu, menurut laporan SDKI tahun 2017, tercatat Angka kematian neonatal. Neonatal merupakan istilah yang digunakan sebagai umur dengan perhitungan sejak lahir – 4 minggu (28 hari) setelah kelahiran. Nah angka kematian neonatal tersebut mencapai angka 15/1000 KH pada tahun 2017 serta diharapkan untuk turun 10/1000 KH pada tahun 2024. Sedangkan Angka kematian bayi tercatat 24/1000 KH pada tahun 2017 diharapkan turun menjadi 16/ 1000 KH pada tahun 2024. Berdasarkan gambaran data diatas perlu untuk dilakukan upaya atau evaluasi serta persiapan strategi yang terarah dengan tujuannya berupa,
a. Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat untuk selalu melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat )
b. Peningkatan akses pelayanan kesehatan
c. Peningkatan sistem surveilan, monitoring, dan informasi kesehatan
d. Peningkatan dalam pembiayaan sarana dan prasarana kesehatan
Sebagai langkah awal untuk menggerakkan atau menurunkan angka kematian ibu ( AKI ) dapat dengan memberikan penyuluhan terkait kehamilan agar ibu dapat mempersiapkan dan mengetahui setiap hal yang berhubungan dengan kehamilan sehingga mengurangi terjadinya permasalahan kehamilan ataupun kematian ibu atau janin. Hamil sendiri merupakan suatu proses yang normal terjadi pada wanita seteah terjadinya proses fertilisasi, serta masa kehamilan ini akan dimulai pada masa konsepsi sampai janin lahir. Untuk periode kehamilan itu sendiri selama 9 bulan 7 hari. Namun selama masa kehamilan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan dikontrol atau diperiksa secara teratur. Terdapat program ANC ( antenatal care ) merupakan langkah 7T pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara rutin minimal 4 kali.
- Timbang BB, Normal Bumil akan terus naik karena adanya tambahan asupan makanan untuk mendukung tumbuh kembang janin bertambah juga berat dari janin tersebu. Berat badan normal bumil akan bertambah 10 – 16 kg
- TB, Tujuan pengukuran tinggi badan pada ibu hamil agar dapat digunakan untuk mengetahui faktor resiko. Faktor risiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan tinggi badan adalah keadaan rongga panggul. Sering dijumpai pada ibu yang pendek, tetapi rongga panggulnya normal. Hal ini akan berpengaruh terhadap proses kelahiran dan tindakan operasi.
- LILA, LiLa merupakan lingkar lengan atas, pada ibu hamil batas nilai normal yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk pengkuran LiLA yaitu 2,35 cm. Jika seorang wanita atau ibu hamil memiliki LiLA kurang dari 23,5 cm maka dianggap status gizinya kurang dan mengalami KEK (kekurangan energi kronis)
- Tekanan darah & HB, Pemeriksaan dasar yang dilakukan untuk melihat tekanan darah dan kadar Hb dalam tubuh sang ibu. Standar normal tekanan darah ibu yaitu 120/80 – 140/90 mmHg,
- Tinggi fundus atau puncak rahim, Tinggi fundus atau puncak rahim ini akan digunakan sebagai salah satu indikator usia kehamilan, idealnya tinggi fundus akan sama dengan usia kehamilan. Namun jika tinggi fundus lebih dari 2 cm merupakan indikasi yang akan lebih diperhatikan oleh dokter