Lihat ke Halaman Asli

Mengubah Limbah Sampah menjadi kreasi yang Bernilai di Dusun Regek Desa Sambirejo

Diperbarui: 14 Juli 2024   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh : Adam 

Pasuruan-(Jumat, 12 Juli 2024) Dalam rangka meningkatkan kesehatan lingkungan, KKN 69 Uinsa mengadakan workshop pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai jual, kegiatan ini bekerja sama dengan dua pengrajin dari barang bekas yaitu ibu Nanik dan ibu Lilis . 

Acara tersebut diadakan pada pagi dan sore hari, dihadiri oleh beberapa ibu-ibu dusun regek. Tentunya, kegiatan dilakukan tak hanya semata-mata untuk mengisi waktu luang, banyak tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengurangi sampah, membuka peluang bisnis, menghasilkan uang tambahan bagi beberapa orang, dan dapat melatih diri untuk dapat mengelola sampah dengan tepat.

Seperti yang kita tahu, sampah an organik merupakan jenis sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah sangat susah untuk terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun. Masih banyak dari masyarakat, terutama di desa Sambirejo yang menggunakan produk kemasan plastik hanya sekali pakai, sehingga menyebabkan penumpukan sampah dan menyebabkan tercemarnya lingkungan. Berangkat dari masalah yang terjadi, KKN 69 Uinsa mengambil kegiatan yang berisi tentang bagaimana cara mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai. 

Di pagi hari, workshop dipimpin oleh Bu Nanik. Kesempatan pertama ini dilakukan dengan memanfaatkan sampah kresek dan karung bekas menjadi kerajinan bunga, dan dapat dikembangkan menjadi sebuah desain kostum yang memiliki nilai estetik. Kostum yang dihasilkan sering ditemui dalam kegiatan pameran, karnaval, fashion show, dll.

Foto oleh : Dhandi

Pada sore harinya, KKN 69 Uinsa melanjutkan kegiatan pemanfaatan sampah menjadi barang yang bernilai dengan Ibu Lilis. Sama seperti sebelumnya, Bu Lilis mengajarkan bagaimana cara mengolah plastik bekas masakan menjadi kerajinan bunga dan hiasan yang dapat dipajang di ruang tamu. Selain plastik, Bu Lilis juga memanfaatkan sterofoam untuk membuat bunga. Kegiatan ini tentunya diikuti oleh mahasiswa KKN 69 Uinsa dan warga lokal agar dapat menambah wawasan tentang pengolahan sampah yang juga akan diterapkan ketika kembali di desa masing-masing.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya mendaur ulang limbah kresek dan melakukan inovasi mengubah sampah menjadi barang yang bernilai. Adanya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan lingkungan, menjadikan limbah sebagai solusi untuk menciptakan dunia yang lebih bersih secara berkelanjutan. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan limbah menjadi barang yang bernilai dan memberikan inovasi baru bagi generasi mendatang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline