Lihat ke Halaman Asli

Anisah Anisah

Mahasiswa/Uin Raden Fatah Palembang

Sosialisasi Kegiatan Mahasiswa Mengabdi ''Talk,Sharing & Caring'' Ilmu Komunikasi 2371G Untuk Mencegah Terjadinya Perundungan Di Sdn 158 Palembang

Diperbarui: 5 November 2024   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena perundungan telah menjadi masalah serius yang mengancam kesejahteraan psikologis dan sosial generasi muda Indonesia. 

Berdasarkan data KPAI (Komisi PerlindunganAnak Indonesia), kasus perundungan di lingkungan pendidikan terus menunjukkan tren yang
mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Perundungan tidak hanya terjadi dalam bentuk kekerasan fisik, tetapi juga mencakup intimidasi verbal, pengucilan sosial, dan cyberbullying yang semakin marak di era digital ini.


Dampak perundungan sangat kompleks dan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan korban, mulai dari menurunnya prestasi akademik, gangguan kesehatan mental, hingga dalam kasus ekstrem dapat berujung pada depresi bahkan pemikiran untuk bunuh diri.


Hal ini menjadi lebih mengkhawatirkan mengingat banyak kasus perundungan yang tidak terungkap karena korban merasa takut atau malu untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.

Sebagai mahasiswa yang memiliki peran sebagai agent of change, kami merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah perundungan ini. 

Program "Mahasiswa Mengabdi: Talk Sharing and Caring" dirancang sebagai wadah untuk:
1. Meningkatkan kesadaran tentang dampak serius perundungan terhadap kesehatan mental
dan perkembangan sosial
2. Memberikan platform bagi korban perundungan untuk berbagi pengalaman dalam
lingkungan yang aman dan suportif
3. Membangun jejaring dukungan sosial antar mahasiswa dan pihak terkait
4. Mengembangkan strategi pencegahan dan penanganan perundungan yang efektif
5. Memberdayakan mahasiswa sebagai duta anti-perundungan di lingkungan kampus dan
masyarakat. Program ini mengusung pendekatan peer-to-peer education, dimana mahasiswa berperan sebagai fasilitator dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan. 

Metode sharing and
caring dipilih karena dinilai efektif dalam:
- Menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan tidak menghakimi
- Membangun rasa empati dan kepedulian antar sesama
- Mendorong partisipasi aktif dalam diskusi dan pemecahan masalah
- Mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi yang positif. 

Kegiatan ini juga sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sosial mereka. 

Dengan mempertimbangkan urgensi permasalahan perundungan dan potensi peran mahasiswa dalam mengatasinya, program "Mahasiswa Mengabdi: Talk Sharing and Caring" diharapkan dapat menjadi katalis perubahan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, inklusif, dan supportif bagi semua pihak. Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diadaptasi dan dikembangkan di institusi pendidikan lainnya dalam upaya bersama mencegah dan menangani masalah perundungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline